Jumat 20 May 2022 18:54 WIB

Pengamat: Erick Thohir Harus Terus Tingkatkan Elektabilitas

Pengamat politik sebut Menteri BUMN Erick Thohir harus meningkatkan elektabilitasnya.

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Bilal Ramadhan
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. Pengamat politik sebut Menteri BUMN Erick Thohir harus meningkatkan elektabilitasnya.
Foto: Dok. Kementerian BUMN
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. Pengamat politik sebut Menteri BUMN Erick Thohir harus meningkatkan elektabilitasnya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) Ujang Komarudin mengatakan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir (ET) masih mempunyai peluang untuk bisa bersanding dengan Anies Baswedan maupun Ganjar Pranowo. Tugas ET tinggal menaikkan elektabilitasnya agar tinggi.

"Namun, jika elektabilitas rendah, sulit untuk bisa bersanding dengan keduanya. Karena psikologi massa itu akan memilih siapapun yang memiliki elektabilitas tinggi," katanya saat dihubungi Republika, Jumat (20/5/2022).

Baca Juga

Kemudian, ia melanjutkan para capres dan cawapres pada Pemilu 2024 yang masih punya jabatan seperti Airlangga Hartarto, Puan Maharani, Prabowo Subianto dan Erick Thohir (ET) bisa gunakan posisinya atau jabatannya untuk bisa mendekati atau tebar pesona pada rakyat.

"Ganjar Pranowo juga masih punya peluang tebar pesona, karena akhir masa jabatannya sebagai gubernur sudah mendekat pendaftaran capres dan cawapres. Semuanya masih punya peluang yang sama untuk bisa bermanuver untuk menaikkan elektabilitas masing-masing," ujar dia.

Ia menambahkan para Capres dan Cawapres harus menyapa dan membantu rakyat dengan nyata. Tentu masuk ke rakyat dengan gaya rakyat. Jangan datang ke rakyat, bergaya ningrat atau elite, tidak akan diterima.

"Dekatilah rakyat dengan bahasa kaumnya. Artinya dekati rakyat sesuai dengan karakter yang dimilikinya. Jika mereka kelompok milenial, maka dekati dengan gaya anak-anak muda seperti berpakaian dan sebagainya," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement