Jumat 13 May 2022 20:02 WIB

Pengamat: Koalisi Golkar-PAN-PPP Bisa Saja Berubah

Ini hanya wacana yang merupakan bagian dari strategi politik partai-partai tersebut.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Andi Nur Aminah
Koalisi (ilustrasi)
Foto: monitorindonesia.com
Koalisi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pengamat Politik Universitas Andalas, Najmuddin Rasul, menilai koalisi antara Partai Golkar, PAN dan PPP, hanya bagian dari wacana dan strategi politik. Menurut Najmuddin, koalisi yang dinamai Koalisi Indonesia Bersatu tersebut bisa saja berubah atau bubar, tergantung situasi politik mendekati 2024. "Sangat bisa untuk berubah. Ini hanya wacana yang merupakan bagian dari strategi politik partai-partai tersebut," kata Najmuddin, kepada Republika, Jumat (13/5).

Yang jadi pertanyaan menurut Najmuddin, seberapa besar kemampuan Golkar, PAN dan PPP dalam berkampanye melalui media. Bila tidak, koalisi ini akan rontok dan masing-masing partai akan mencari jalan sendiri-sendiri untuk menguntungkan kepentingan kelompok dan para kadernya.

Baca Juga

Ia menilai koalisi ini bisa saja untuk mengakomodir peluang Ketum Golkar, Airlangga Hartarto dan Ketum PAN, Zulkifli Hasan untuk maju sebagai capres atau cawapres di 2024. Karena kedua tokoh tersebut sudah sangat ingin maju bahkan sejak Pilpres 2019 lalu.

Hanya saja saat itu peta politik masih terpusat kepada dualisme antara poros Joko Widodo dan Prabowo Subianto. Sedangkan di Pilpres 2024 nanti, diprediksi akan ada lebih dari dua pasang calon untuk maju.

"Dan Golkar sepertinya belum pasti mengusung Airlangga karena faktor kapasitas dan elektabilitas," ucap Najmuddin.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement