REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Gelora Anis Matta menilai akan ada migrasi pemilih besar-besaran jelang Pemilu 2024 mendatang. Menurutnya, migrasi tersebut karena partai-partai lama dianggap tidak mampu mengatasi berbagai krisis saat ini.
"Sebenarnya dalam masa krisis ini masyarakat akan melihat bahwa partai-partai lama ini punya suatu masalah, mereka tidak bisa membawa solusi bagi krisis yang ada sekarang," kata Anis, di Kantor DPP Partai Gelora, Kuningan, Jakarta, Sabtu (30/4/2022).
Anis mengkritik lemahnya lembaga legislatif yang dianggap hanya menjadi alat stempel pemerintah. Akibatnya, banyak kebijakan fundamental dengan gampang disahkan tanpa perdebatan.
"Karena itu ada kelemahan dalam produk legislasinya kita lihat misalnya omnibus law yang digugat di MK," ujarnya.
Begitu juga soal perpindahan Ibu Kota Negara (IKN). Anis menilai perpindahan IKN sangat fundamental dan berskala besar baik dari segi waktu dan biaya, serta berdampak besar bagi kehidupan berbangsa. Namun, menurutnya, hampir sama sekali tidak ada perdebatannya di DPR.
Anis kemudian menyoroti koalisi besar dalam pemerintahan yang justru dianggap mematikan DPR. Padahal, menurutnya, dalam sistem presidensial, DPR tidak harus mati walaupun koalisinya besar.
"Ini kan masalah publik yang harus kita bicarakan yang sangat strategis, tapi karena DPR mati saya kira ini salah satu alasan mengapa ada migrasi besaran-besaran pada pilihan publik," ungkapnya.
Ia mengatakan, adanya migrasi besar-besaran pemilih jelang Pemilu 2024 sudah dibuktikan melalui survei reguler yang dilakukan internal partainya. Menurutnya apa yang terpotret oleh sejumlah lembaga survei hari ini tidak menggambarkan kenyataan yang akan terjadi di 2024 nanti.