Sabtu 30 Apr 2022 11:33 WIB

Ini Trik Pemudik Pulkam Gunakan Kereta Meski Tiket Sudah Ludes

Melalui aplikasi KAI Acces tiket kereta api bisa didapatkan. 

Rep: Ali Mansur/ Red: Agus Yulianto
Petugas saat melepas keberangkatan kereta Serayu di Stasiun Pasar Senen, Jakarta.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Petugas saat melepas keberangkatan kereta Serayu di Stasiun Pasar Senen, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Seorang pemudik beranama Alim (35) tak menyangka dirinya bisa mudik menggunakan kereta api pada saat tiket sudah ludes terjual beberapa hari lalu. Bahkan Alim membeli tiketnya tepat H-2 lebaran atau Sabtu (30/4) dan untuk pemberangkatan hari itu juga. Namun, untuk mendapatkan tempat duduk kereta api Serayu relasi Jakarta Pasar Senen-Purwokerto tersebut membutuhkan trik dan kesabaran.

“Saya nggak sempat beli tiket kereta jauh-jauh hari, karena jadwal hari kerja saya baru keluar dua minggu lalu. Jadi telat untuk berburu tiket, semuanya habis nggak ada sebiji pun,” ujar Alim saat ditemui di Jakarta, Sabtu (30/4).

Bahkan, Alim dengan berat hati dan kecewa memutuskan untuk tidak mudik ke rumah istrinya di Tasikmalaya, Jawa Barat. Sebenarnya, bisa menggunakan bus, tapi tidak ingin terjebak macet berjam-jam di perjalanan.

Untuk mengharapkan ada penumpang yang membatalkan tiket juga sangat kecil peluangnya. Apalagi, tiket kereta Serayu dari Pasar Senen-Tasikmalaya hanya Rp 65 ribu.

“Apalag ke Tasik kan cuma satu kereta dan dua perjalanan, pagi dan malam. Beda kalau kereta jalur sana kan banyak pilihan keretanya jadi peluang untuk dapat tiket pembatalan cukup besar,” kata Alim.

Namun hasratnya untuk pulang kampung sudah menggebu-gebu. Akhirnya, dia memutuskan untuk tetap berburu tiket untuk pemberangkatan hari ini juga. Awalnya, dia mencari tiket dari Pasar Senen-Tasikmalaya tapi dari selepas tarawih hingga tengah malam, tak kunjung dapat. Lalu mencoba pemberangkatan dari Stasiun Cikarang-Tasikmalaya juga nihil.

“Saya coba nyarinya connecting, jadi saya cari Pasar Senen-Purwakarta, atau Pasar Senen-Kiaracondong (Bandung) dulu tapi juga nggak langsung dapat, sekali ada tapi habis lagi. Beberapa jam lagi ada lagi, tapi karena kurang cepat habis lagi,” cerita Alim.

Kemudian Ali memutuskan untuk mencari pemberangkatan dari Kiaracondong-Tasikmalaya. Setelah lebih dari satu jam refresh aplikasi KAI Acces baru dia dapat, tiket kereta api Serayu pemberangkatan dari Kiara Condong-Tasikmalaya. 

Namun untuk mendapatakan tiket satu kursi itu, kata dia, membutuhkan kecepatan dan sinyal yang stabil. “Saya langsung cari tiket lagi yang dari Jakarta ke Bandungnya. Kalau sampai sampai jam 8 tidak dapat, berarti gagal dan tiket satunya hangus. Kan tiket Serayu dari Kiara Condong itu jam 13.38 WIB. Waktu sudah lewat subuh, saya masih di kontrakan di Tangerang Selatan,” ucapnya.

Rupanya dewi fortuna sedang berpihak, sekitar pukul 06.00 WIB, pencariannya membuahkan hasil, tiket kereta api Serayu. Namun yang didapatnya bukan pemberangkatan dari stasiun Pasar Senen, tapi dari stasiun Cikarang pukul 10.18 WIB dengan tujuan Kiara Condong. Sebetulnya, dia sempat dapat yang pemberangkatannya dari Pasar Senen, tapi hanya hanya sampai Purwakarta. 

“Saya langsung berangkat dan itu nggak sempat mandi, saya ngejar KRL yang ke Cikarang. Tapi, yang masih heran kok dapatnya dari Cikarang, masa sih ada yang naik kereta jarak jauh cuma ke Cikarang doang, kan ada KRL. Kasihan yang penumpang jarak jauhnya sulit cari tiket,” keluh Alim

Kini lelahnya setelah begadang semalam suntuk terbayar sudah. Kerinduannya kepada orang yang disayanginya bakal terluapkan. 

Dia berharap ke depannya, KAI juga memperhatikan kereta api kelas ekonomi, terutama di jalur selatan. Jadi jangan hanya kereta api kelas bisnis dan eksekutif saja yang diberi kereta tambahan saat musim mudik. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement