Selasa 19 Apr 2022 09:06 WIB

Alasan Pemerintah Yakin Ledakan Mudik Tahun Ini tak akan Picu Kenaikan Kasus Covid-19

Pemerintah memprediksi akan ada 80 juta orang melaksanakan mudik pada tahun ini.

Santri menunggu jemputan di Pondok Pesantren Assalafi Al Fithrah, Surabaya, Jawa Timur, Senin (18/4/2022).  Sejumlah pondok pesantren di Surabaya memulangkan santrinya lebih awal dari tanggal libur Lebaran yang ditetapkan pemerintah guna menghindari kepadatan arus lalu lintas saat arus mudik.
Foto: ANTARA FOTO/Patrik Cahyo Lumintu/Zk/rwa.
Santri menunggu jemputan di Pondok Pesantren Assalafi Al Fithrah, Surabaya, Jawa Timur, Senin (18/4/2022). Sejumlah pondok pesantren di Surabaya memulangkan santrinya lebih awal dari tanggal libur Lebaran yang ditetapkan pemerintah guna menghindari kepadatan arus lalu lintas saat arus mudik.

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Nawir Arsyad Akbar, Dessy Suciati Saputri

Pemerintah sudah mengizinkan masyarakat untuk melaksanakan mudik pada masa Idulfitri tahun ini. Berdasarkan survei dari pemerintah, sebanyak 80 juta orang diprediksi akan melakukan mudik.

Baca Juga

Syarat mudik tahun ini juga dipermudah. Bahkan, pemerintah sudah memperbolehkan anak di bawah 18 tahun untuk melaksanakan mudik tanpa vaksinasi dosis ketiga atau booster dan tes Covid-19.

"Maka untuk anak-anak (di bawah) 18 tahun boleh bepergian yang sudah disuntik dua kali tanpa dites antigen atau PCR," ujar Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan, di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Senin (18/4/2022).

Airlangga menyebut pemudik khusus dari Jabodetabek, akan berjumlah sedikitnya 14 juta orang. Dengan tujuan utama mudik ke wilayah Jawa Tengah.

"Dari Jabodetabek saja 14 juta dan tujuan mudik yang pertama adalah Jawa Tengah. Jadi kira-kita kita paham apa yang terjadi dan kemacetan akan jadi hal yang luar biasa," ujar Airlangga.

Ia juga menyampaikan, masyarakat diperbolehkan untuk menggelar halal bil halal di kediamannya. Ia mengingatkan agar masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan selama pelaksanaannya.

"Jadi sudah bisa langsung dan Alhamdulillah dengan situasi ini kita diizinkan juga untuk sholat Taraweh, maupun sholat saat Idulfitri. Tentu kita harus menjaga prokes dan sudah dibolehkan halal bil halal, tetap harus menjaga prokes," ujar Airlangga.

Berdasarkan survei preferensi mudik Lebaran 2022 dari Pegipegi dari 600 responden di Indonesia pada 18 - 30 Maret 2022, sebanyak 80 persen responden akan melakukan mudik pada tahun ini. VP of Commercial & Marketing Pegipegi, Ryan Kartawidjaja mengatakan berdasarkan survei tersebut, kota tujuan mudik favorit adalah Yogyakarta, Solo, Surabaya, Bandung, Semarang, Padang, Purwokerto, Palembang, Medan, dan Malang.

Hasil survei juga menunjukkan bahwa sebanyak 35 persen responden memilih pesawat sebagai transportasi mudik, disusul oleh 35 persen lainnya yang memilih mobil pribadi. Selain itu, kereta api, bus dan travel juga menjadi alternatif transportasi mudik favorit yang dipilih oleh masyarakat.

Bagi mereka yang berencana mudik, sebanyak 41 persen orang memilih untuk berangkat mudik pada H-3 Lebaran, di mana 35 persen dari mereka akan mudik menggunakan pesawat. Sedangkan 19 persen responden memilih mudik pada H-7 lebaran. Disusul sebanyak 14 persen akan mudik pada H-1 Lebaran. Sedangkan untuk arus balik, 37 persen orang memilih untuk kembali pada H+7 lebaran, dan sebanyak 27 persen memilih H+3 Lebaran.

Pada periode Lebaran tahun ini, pihaknya menargetkan akan adanya peningkatan hingga 10 kali lipat dibandingkan dengan tahun lalu. Antusiasme ini juga mempengaruhi pemesanan tiket pesawat yang kian meningkat.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement