Ahad 10 Apr 2022 18:49 WIB

Jokowi Minta Peserta Pemilu 2024 tak Gunakan Isu SARA

Jokowi mengaku pernah merasakan maraknya isu SARA pada pemilu sebelumnya.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Agus raharjo
Presiden Joko Widodo menyampaikan sambutan saat membuka pertemuan pendahuluan B20 atau B20 Inception Meeting yang digelar secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (27/1/2022). Dalam sambutannya, Presiden Jokowi antara lain mengharapkan kontribusi B20 untuk mempercepat transformasi energi yang juga merupakan salah satu fokus utama Presidensi G20 Indonesia.
Foto: ANTARA/Biro Pers Setpres/Lukas
Presiden Joko Widodo menyampaikan sambutan saat membuka pertemuan pendahuluan B20 atau B20 Inception Meeting yang digelar secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (27/1/2022). Dalam sambutannya, Presiden Jokowi antara lain mengharapkan kontribusi B20 untuk mempercepat transformasi energi yang juga merupakan salah satu fokus utama Presidensi G20 Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka rapat persiapan pemilu dan pilkada serentak tahun 2024, Ahad (10/4/2022). Dalam kesempatan ini, Jokowi meminta para peserta Pemilu 2024 dan juga masyarakat tak menggunakan isu politik identitas.

Karena itu, ia menekankan pentingnya dilakukan edukasi pendidikan politik yang masif kepada masyarakat dan juga para peserta pemilu.

Baca Juga

“Saya juga minta dilakukan edukasi, dilakukan pendidikan politik yang masif kepada masyarakat, kepada para kontestan, jangan membuat isu-isu politik yang tidak baik, terutama isu-isu politik identitas yang mengedepankan isu politik SARA,” kata Jokowi yang disiarkan melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden, Ahad (10/4/2022).

Jokowi menyebut, pengalaman ini pernah dirasakannya saat penyelenggaraan pemilu sebelumnya. Karena itu, ia berharap agar politik identitas ini tak kembali terjadi pada Pemilu 2024 nanti.

“Saya kira kita memiliki pengalaman yang tidak baik di pemilu-pemilu sebelumnya, kita harapkan ini tidak terjadi di Pemilu 2024,” kata dia.

Jokowi pun mengingatkan agar masyarakat tak terprovokasi oleh kepentingan-kepentingan politik yang tidak bermanfaat menjelang kontestasi politik nanti. Ia mengakui, menjelang pemilu, situasi politik menjadi menghangat.

“Menjelang kontestasi politik ini biasanya suhu menghangat itu biasa, tapi jangan sampai masyarakat terprovokasi oleh kepentingan-kepentingan politik yang tidak bermanfaat,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement