Kamis 31 Mar 2022 16:09 WIB

Kenaikan Harga Pertamax akan Memberatkan Rakyat

Warga berharap harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax tidak naik signifikan

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Seorang petugas mengisi bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax ke salah satu kendaraan di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di kawasan Kuningan, Jakarta, Rabu (30/3/2022). Komisi VI DPR RI mendukung penyesuaian harga BBM non subsidi mengikuti harga keekonomian minyak dunia untuk menjamin kesehatan keuangan Pertamina dalam menjalani penugasan pemerintah.Prayogi/Republika.
Foto: Prayogi/Republika.
Seorang petugas mengisi bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax ke salah satu kendaraan di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di kawasan Kuningan, Jakarta, Rabu (30/3/2022). Komisi VI DPR RI mendukung penyesuaian harga BBM non subsidi mengikuti harga keekonomian minyak dunia untuk menjamin kesehatan keuangan Pertamina dalam menjalani penugasan pemerintah.Prayogi/Republika.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Sejumlah warga yang merupakan pengendara kendaraan bermotor berharap harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax tidak naik signifikan. Salah satu warga pengguna mobil, Laura, mengatakan, wacana kenaikan harga Pertamax hingga mencapai Rp 16 ribu per liter dinilai cukup signifikan dan memberatkan.

"Masyarakat sebenarnya mendukung program pemerintah, cuma dengan kondisi pandemi saat ini memang membuat kami khawatir," kata Laura di Kampung Melayu, Jakarta, Kamis (31/3).

Baca Juga

Menurut Laura, dampak pandemi Covid-19 membuat kondisi perekonomian masyarakat Indonesia belum stabil sehingga kenaikan harga Pertamax cukup memberatkan. Karyawati swasta ini mengatakan dirinya juga masih pikir-pikir untuk beralih menggunakan BBM jenis Pertalite apabila nantinya harga Pertamax naik.

"Kalau beralih ke Pertalite saya pikir-pikir lagi karena oktan pengaruh ke mesin, keawetan mobil saya gimana," ujar Laura.

Pendapat serupa juga diungkapkan salah satu pengendara sepeda motor, Sukirman, yang berharap pemerintah tidak menaikkan harga Pertamax. "Bagi saya kenaikan harga Pertamax itu berat. Rakyat saat ini sudah berat semua. Jadi mohon kalau bisa jangan dinaikkan khususnya bagi pengendara roda dua. Kalau untuk pejabat tidak apa-apa," ujarnya.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memprediksi harga keekonomian bahan bakar minyak RON 92 jenis Pertamax bisa menembus Rp 16 ribu per liter pada April 2022. Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi mengatakan, harga minyak bulan Maret yang jauh lebih tinggi dibanding Februari memicu harga keekonomian Pertamax melambung.

"Dengan mempertimbangkan harga minyak bulan Maret yang jauh lebih tinggi dibanding Februari, maka harga keekonomian atau batas atas BBM umum RON 92 bulan April 2022 akan lebih tinggi lagi dari Rp 14.526 per liter, bisa jadi sekitar Rp 16 ribu per liter," ujarnya dalam keterangan yang dikutip di Jakarta, Jumat (25/3).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement