Kamis 24 Mar 2022 18:28 WIB

Kronologi Irjen Napoleon 'Berikan Pelajaran' kepada Tersangka Penistaan Agama M Kece

Para tahanan emosi mendengar Kece menjelek-jelekan fisik Nabi Muhammad SAW.

Rep: Bambang Noroyono / Red: Ilham Tirta
Terdakwa mantan Kadiv Hubungan Internasional (Hubinter) Polri Irjen Pol Napoleon Bonaparte (tengah) memberikan keterangan kepada wartawan usai menjalani sidang perdana kasus dugaan penganiayaan terhadap narapidana kasus penistaan agama Muhammad Kosman alias M. Kace di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (24/3/2022). Sidang beragenda mendengarkan pembacaan surat dakwaan oleh jaksa penuntut umum (JPU).
Foto:

Napoleon memanggil Djafar Hamzah yang berdiri di luar sel tahanan. Napoleon meminta Djafar mengambil bungkusan kantong plastik berwarna putih yang berada di sel tahanan nomor 26. Napoleon membuka kantong putih itu dan mengeluarkan isinya berupa tinja.

Napoleon melumurkan tinja manusia tersebut ke wajah Kece dengan cara tangan kiri menjambak rambut korban dan tangan kanannya melumuri wajah korban dengan tinja.  “Tutup mata kamu, dan mulut kamu,” kata Napoleon kepada Kece.

Napoleon kembali mengambil isi dalam kantong plastik putih tersebut, dan menggenggamnya untuk dipukulkan ke wajah Kece berkali-kali. Saat aksi tersebut terjadi, Kece teriak-teriak minta tolong. Namun, tak ada tahanan maupun petugas jaga kepolisian yang menggubris maupun membantu Kece.

Para tahanan lain berbondong-bondong menuju sel tahanan nomor 11 untuk melihat apa yang terjadi. Tahanan lain, Himawan Prasetyo ikut menganiaya Kece dengan memukul kepala dan punggungnya dengan sendal jepit.

Saksi Djafar Hamzah yang masih berada di sel tahanan 11 juga ikut membantu Himawan Prasetyo dengan memukul dada dan menginjak-injak kaki bagian paha Kece berkali-kali. Sementara Napoleon sudah berada di kamar mandi untuk mencuci tangannya.

Himawan Prasetyo sambil memukuli Kece disertai dengan makian-makian. Kece pun membalas makian-makian tersebut. “Yang anjing kamu,” kata Kece.

Perlawanan Kece tersebut, kata jaksa, memancing Dedy Wahyudi yang sebelumnya berdiri saja, turut melakukan kekerasan dengan memukuli Kece berkali-kali. Dedy pun mengambil bungkus plastik putih yang sebelumnya digunakan oleh Napoleon dan menamparkannya ke wajah Kece. Emosi Dedy tak berhenti, ia menjejalkan tinja ke mulut Kece.

Atas penganiayaan Napoleon dan tahanan lainnya itu, Kece mengalami luka memar. Dari hasil visum disebutkan luka-luka tersebut berada di dahi sisi kiri, dan kanan, dan pelipis mata kanan, kepala bagian belakang sisi kiri, dan bagian telinga, selaput bola mata, batang hidung, juga pada bagian pinggang dan paha.

Pengakuan Napoleon...

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement