Rabu 23 Mar 2022 19:50 WIB

Bertemu Perwakilan Petani Sawit Swadaya, Jokowi Bahas Kelangkaan Migor

45 persen total produksi minyak sawit di Indonesia berasal dari petani swadaya.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Indira Rezkisari
Warga antre membeli minyak goreng curah di Pekalongan, Jawa Tengah, Rabu (23/3/2022). Menurut salah satu warga, minyak goreng curah di Pekalongan mengalami kelangkaan hingga banyak warga rela antre untuk mendapatkan minyak curah dengan harga beli Rp18.500 per kilogram yang dijual kembali dengan harga Rp20.000 per kilogram.
Foto: Antara/Harviyan Perdana Putra
Warga antre membeli minyak goreng curah di Pekalongan, Jawa Tengah, Rabu (23/3/2022). Menurut salah satu warga, minyak goreng curah di Pekalongan mengalami kelangkaan hingga banyak warga rela antre untuk mendapatkan minyak curah dengan harga beli Rp18.500 per kilogram yang dijual kembali dengan harga Rp20.000 per kilogram.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima kedatangan sejumlah petani sawit swadaya di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (23/3/2022). Dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi mendorong koperasi-koperasi petani sawit swadaya untuk memproduksi minyak goreng agar tidak langka, serta bisa diakses secara murah dan mudah oleh masyarakat luas.

Menurut perwakilan petani, Rukaiyah Rafik, 45 persen dari total produksi minyak sawit di Indonesia berasal dari petani swadaya.

Baca Juga

"Kami berterima kasih kepada Bapak Presiden atas sambutan hangatnya dan juga beberapa arahan-arahan dari Bapak. Nanti Bapak menyampaikan akan mencoba juga untuk berdiskusi dengan koperasi-koperasi di mana nanti akan kita bikin satu model untuk petani bisa memproduksi minyak goreng," ujar Rukaiyah dalam keterangannya selepas pertemuan, dikutip dari siaran pers Istana.

Lebih lanjut, dalam pertemuan ini para petani juga menyampaikan sejumlah hal mulai dari persoalan petani sawit hingga inovasi-inovasi yang telah dikembangkan oleh para petani sawit swadaya.

"Kami menyampaikan beberapa inovasi-inovasi yang telah dikembangkan oleh petani swadaya. Alhamdulillah sambutan beliau cukup baik dan responsnya cukup baik terutama yang terkait dengan bagaimana nanti pendanaan BPDPKS (Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit) itu bisa dikontribusikan kepada petani swadaya secara maksimal," jelas Rukaiyah.

Terkait BPDPKS, para petani sawit swadaya juga mengusulkan agar ada perwakilan petani swadaya yang duduk di dalam struktur BPDPKS. Dengan demikian, diharapkan kepentingan para petani swadaya dari seluruh Indonesia dapat terlayani.

Sementara itu, terkait dengan program biodiesel, para petani sawit swadaya mengusulkan agar perusahaan-perusahaan biodiesel bisa menjalin kemitraan dengan para petani swadaya melalui kerja sama secara langsung. Menurut Rukaiyah, hal tersebut cukup membahagiakan bagi para petani swadaya di seluruh Tanah Air.

"Ini cukup, menurut kami cukup membahagiakan karena kami sendiri di sini adalah perwakilan dari petani swadaya seluruh Indonesia. Jika ini terjadi maka kami yakin bahwa petani swadaya akan lebih sejahtera dan mandiri di masa depan," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement