Senin 21 Mar 2022 15:21 WIB

Jawa Barat Alokasikan Rp 15 Miliar untuk Operasi Pasar Murah

Operasi pasar murah sebagai langkah untuk mengendalikan harga kebutuhan pokok

Pemprov Jabar, melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat mulai menggelar operasi pasar murah, (ilustrasi).
Foto: istimewa
Pemprov Jabar, melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat mulai menggelar operasi pasar murah, (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat (Jabar) melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan mengalokasikan anggaran Rp 15 miliar untuk operasi pasar murah sebagai langkah untuk mengendalikan harga kebutuhan pokok saat bulan Ramadhan dan Idul Fitri 2022.

"Yang kita siapkan (anggarannya) Rp 15 miliar. Jadi dana itu kita akan pakai untuk mensubsidi harga kebutuhan pokok. Bisa beras, gula bahkan daging dan juga minyak goreng. Tapi jenisnya apa (kebutuhan pokok masyarakat) yang akan kita subsidi, masih kita koordinasikan," kata Kadis Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat Iendra Sofyan, di Bandung, Senin (21/3/2022).

Baca Juga

Menurut Iendra, kenaikan harga kebutuhan pokok masyarakat menjelang hari besar keagamaan seperti puasa Bulan Suci Ramadhan dan Idul Fitri merupakan sebuah dinamika yang setiap tahun terjadi. "Jadi momentum hari besar agama dan nasional yaitu puasa dan lebaran serta natal dan akhir tahun itu tidak bisa dihindari ada kenaikan harga," kata dia.

Sementara itu, ketika disinggung stok kebutuhan pokok masyarakat menjelang Bulan Suci Ramadhan 2022, Iendra menjelaskan aman. "Meskipun masih prematur, artinya masih dua bulan kaji. Tapi saya pastikan untuk kebutuhan Ramadhan stok aman. kita sudah melakukan koordinasikan dengan perusahaan, termasuk Bulog," kata dia.

Lebih lanjut, ia menambahkan, operasi pasar dilakukan dalam situasi menjaga ketahanan pangan seperti hari besar keagamaan nasional diantaranya menjelang bulan Ramadhan dengan beberapa kriteria di antaranya lokasi dan sasaran yang tepat. "Kami berencana melakukan OP atau operasi pasar menjelang Idul Fitri untuk komoditas minyak goreng, tepung, hingga gula kristal. Namun masih menunggu berapa jumlah penerimanya dan petunjuk pelaksanaan dari Gubernur," kata dia.

Selain itu, melalui PT Agro Jabar yang merupakan BUMD bidang pangan ikut menjaga ketersediaan dan diharapkan masih ada stok dengan harga harga eceran tertinggi (HET) sebelumnya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement