REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan angkat bicara terkait mundurnya SoftBank dari rencana investasi di ibu kota negara (IKN) Nusantara. Menurutnya, solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut yakni dengan mencari sumber pembiayaan di dalam negeri.
"Ini proyek strategis nasional dan merupakan keputusan historis Bangsa untuk meraih cita-cita Nasional, tidak selayaknya diwacanakan seakan tergantung pada pendanaan Asing," kata Budi Gunawan dalam keterangan, Ahad (20/3).
Jendral (purn) polisi itu berpendapat bahwa diskusi tentang rencana investor asing masuk ke IKN dan berita kemunduran SoftBank seakan melupakan potensi pembiayaan dalam negeri. Menurutnya, Indonesia seharusnya kembali berorientasi pada endogenous growth ketimbang exogenous growth.
Pasalnya, orientasi endogenous growth setidaknya digunakan dalam tiga aspek pembangunan IKN Nusantara. Pertama, kapital dimana Indonesia seharusnya mengutamakan pembiayaan dari perbankan nasional yang sebenarnya over-liquid.
Kedua, tenaga kerja dimana Indonesia memiliki digital talent yang luar biasa. Budi mengatakan, data Startup Ranking 2021 menunjukan bahwa Indonesia berada di urutan lima besar Dunia.
Dia melanjutkan, Unicorn di Tanah Air juga bertambah dari empat pada 2020 menjadi delapan. Dia mengatakan, Indonesia hanya dikalahkan AS, India, Inggris, dan Kanada.
Dia mengingatkan, bahwa banyak yang tidak memberi perhatian kalau bangsa ini sebenarnya memiliki angkatan digital talent yang sangat cemerlang dan masif. Menurutnya, mereka merupakan generasi masa depan serta sangat sensitif pada green economy dan berfikir fleksibel juga sustainable.
"Mereka harus menjadi salah satu tulang punggung pertumbuhan IKN Nusantara nanti melalui industri kreatif, light manufacturing, green economy," katanya.
Ketiga, teknologi dimana Indonesia sesungguhnya sangat mumpuni mewujudkan IKN Nusantara sebagai smart forest city, modern, inklusif dan berperadaban maju. Budi mengatakan, tidak hanya hasil inovasi di Kementerian PUPR, berbagai perguruan tinggi terbaik Indonesia juga punya banyak patent, teknologi, yang sangat memadai untuk membangun kota baru IKN.
"SDM serta teknologi kita sangat mumpuni. Ini justru kesempatan mempromosikan mereka, dan akan menjadi nilai tambah IKN Nusantara, karena dibangun dengan visi, rancang-bangun, tenaga, hingga teknologi kita sendiri," katanya.