Senin 14 Mar 2022 19:07 WIB

Pemerintah Dorong Percepatan Vaksinasi Dosis Lengkap dan Booster

Vaksinasi lengkap dan booster perlu didorong untuk transisi pandemi ke endemi.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Friska Yolandha
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin booster COVID-19 kepada peserta saat program  Ayo Kudus Vaksinasi  di Kudus, Jawa Tengah, Senin (14/3/2022). Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan, pemerintah saat ini tengah mendorong percepatan vaksinasi dosis lengkap dan booster.
Foto: Antara/Yusuf Nugroho
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin booster COVID-19 kepada peserta saat program Ayo Kudus Vaksinasi di Kudus, Jawa Tengah, Senin (14/3/2022). Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan, pemerintah saat ini tengah mendorong percepatan vaksinasi dosis lengkap dan booster.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan, pemerintah saat ini tengah mendorong percepatan vaksinasi dosis lengkap dan booster. Ia menyebut, capaian vaksinasi dosis lengkap dan booster di Indonesia masih tertinggal jika dibandingkan Arab Saudi dan juga Malaysia.

Kedua negara itu pun saat ini mulai melakukan transisi dari pandemi ke endemi. Hal ini dilakukan dengan mempertimbangkan tingkat vaksinasi lengkap dan booster yang sudah tinggi di kedua negara tersebut.

Baca Juga

“Dibandingkan kedua negara (itu), capaian vaksinasi dosis lengkap dan booster kita masih tertinggal. Untuk itu, pemerintah sekarang sedang mendorong mempercepat lagi,” ujar Luhut saat konferensi pers hasil rapat terbatas evaluasi PPKM melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden, Senin (14/3/2022).

Luhut pun meminta masyarakat yang sudah bisa melakukan vaksinasi booster agar segera mendapatkannya tanpa memilih jenis vaksin karena sama-sama memberikan antibodi terhadap Covid-19. Ia mengingatkan, akselerasi vaksinasi dosis lengkap dan booster, terutama untuk kalangan lansia dan kelompok komorbid diperlukan untuk mendukung jalannya kegiatan selama Ramadhan dan hari raya Idul Fitri nanti.

“Kita berharap agar jalannya aktivitas ibadah umat Muslim dalam Ramadhan dan Idulfitri nanti tetap dapat berjalan maksimal, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan sehingga tidak terjadi lonjakan kasus,” kata Luhut.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement