REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Anggota tim pakar Universitas Lambung Mangkurat (ULM) untuk Percepatan Penanganan Covid-19 Hidayatullah Muttaqin menyerukan agar semua pihak di Kalimantan Selatan mempertahankan tren penurunan kasus Covid-19 dengan upaya mengejar target vaksinasi lengkap. Situasi Covid-19 di Kalimantan Selatan semakin membaik dengan asesmen situasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di level 2.
"Kita berharap tren baik ini terus berlanjut sehingga pandemi terkendali, tidak ada pasien yang dirawat di rumah sakit dan tanpa kasus kematian," kata Hidayatullah di Banjarmasin, Senin (14/3/2022).
Berdasarkan data Dinas Kesehatan, penambahan kasus konfirmasi dalam satu pekan terakhir (7-13 Maret 2022) sebanyak 590 orang. Jumlah tersebut lebih rendah 53 persen dibandingkan banyaknya warga yang dikonfirmasi positif satu pekan sebelumnya, yaitu 1.246 kasus dari 28 Februari hingga 6 Maret 2022. Sementara kasus konfirmasi di seluruh kabupaten dan kota di Kalsel juga mengalami penurunan.
"Kita tetap perlu waspada di tengah penurunan kasus Covid-19. Pemerintah jangan terlalu cepat melakukan pelonggaran sehingga masyarakat tidak mengendurkan protokol kesehatan," ujar Hidayatullah.
Menurut Hidayatullah, hal itu penting sebab penularan masih terjadi. Satu pekan terakhir dilaporkan rata-rata 84 kasus konfirmasi dan dua kasus kematian per hari.
Sementara per 11 Maret 2022, menurut data Kementerian Kesehatan ada 469 pasien yang dirawat di rumah sakit di Kalsel. Sebanyak 16 orang di antaranya di ruang intensif.
Agar pandemi lebih cepat terkendali, menurut Hidayatullah, masyarakat juga perlu mendukung dan menyukseskan program vaksinasi, sementara pemerintah daerah membuat strategi percepatannya. Data vaksinasi lengkap Kalsel per 13 Maret 2022 sudah mencapai 59 persen dari target atau 46 persen dari populasi.
Ada 24 persen penduduk yang baru divaksin satu kali. Begitu pula ada sebanyak 31 persen populasi yang belum divaksin sama sekali baik karena belum terjangkau program vaksinasi, faktor komorbid maupun menolak atau takut divaksinasi.