REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Angka kasus konfirmasi Covid-19 berhasil ditekan hingga ke level 16.110 pada Jumat (11/3/2022) setelah berada di level 21.311 pada Kamis (10/3/2022).
Selain menekan angka konfirmasi, angka kesembuhan juga terbilang cukup tinggi di angka 39.212, naik dari 38.399 sehari sebelumnya. Kasus aktif juga terus turun dari 399.853 menjadi 376.461 pada Jumat (11/3). Kondisi ini berdampak bagi keterisian rumah sakit secara nasional yang juga ikut turun dari hari sebelumnya 26 persen menjadi 24 persen.
"Kasus harian memang sudah terjadi tren penurunan, kita bisa lihat bahwa selama lebih dari 15 hari tren penurunan ini terjadi terutama di Jawa Bali, dan di luar Jawa Bali pun sudah terjadi penurunan kasus," kata Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat, Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi dalam diskusi daring, Sabtu (12/3/2022).
Nadia mengungkapkan, pada pekan ini hanya tinggal lima Provinsi yang masih terjadi peningkatan kasus Covid-19. Sementara provinsi lainnya sudah mulai terjadi tren penurunan kasus.
"Jadi Provinsi yang masih terjadi peningkatan tertentu seperti Kalimantan Utara, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tengah, Gorontalo dan Aceh. Jadi hampir sebagian besar ini berada di luar Jawa Bali," ungkap Nadia.
Bila melihat indikator lain, seperti positivity rate juga mulai terjadi tren penurunan. Untuk tingkat perawatan rumah sakit juga terjadi penurunan dan bahkan laju penularan atau reproduction number juga sudah mulai turun. Reproduction number atau angka reproduksi adalah rata-rata banyak orang yang terinfeksi akibat terpapar dari 1 orang yang positif atau sakit.
Walaupun masih secara nasional reproduction number masih di atas satu, tapi ada beberapa daerah di Jawa Bali sudah kurang dari 1 hanya 0,96 atau 0,98. "Artinya melihat kondisi seperti ini kita sudah bisa mengatakan peningkatan kasus yang terjadi ini, sudah bisa kita kendalikan," ungkap Nadia.
Nadia melanjutkan, penanganan belum selesai. Sebab Kemenkes ingin menurunkan kasus serendah mungkin. Kasus harian Indonesia pernah pada level 200 dan 250 per hari dengan angka kematian kurang dari 20. Bahkan positivity rate saat itu adalah 0,1 persen.
"Itu yang ingin kita capai dalam rangka menyiapkan kita dalam kondisi pengendalian pandemi," sambung Nadia.
Nadia menambahkan, reproduction number yang kurang dari satu ini harus dipertahankan sekitar enam bulan. Sehingga betul-betul memastikan penularan sudah pada level yang sangat rendah.