REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis hasil survei terkait wacana penundaan Pemilu 2024 mendatang. Hasilnya adalah mayoritas pendukung para capres 2024 menolak penundaan Pemilu 2024.
"Mayoritas pemilih Capres di 2024 yang bertarung tidak setuju dengan hal itu. Semua Capres 2024 pendukung-pendukungnya, pemilihnya menyatakan ketidaksetujuan terhadap penundaan Pemilu," kata Peneliti LSI Denny JA Ardian Sopa dalam konferensi pers secara virtual pada Kamis (10/3/2022).
Kemudian, ia menjelaskan pendukung kandidat Capres 2024 yang menyatakan menolak terhadap penundaan Pemilu 2024 yaitu ada pendukung Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang menyatakan menolak sebesar 78 persen.
"Pendukung Airlangga Hartarto yang menolak penundaan Pemilu sebesar 75 persen. Pendukung Anies Baswedan yang menolak sebesar 76,7 persen. Lalu, pendukung Ganjar Pranowo sebesar 69,3 persen menyatakan tidak setuju penundaan pemilu yang bergulir," kata dia.
Selain itu, pendukung Prabowo Subianto dan Puan Maharani juga melakukan penolakan penundaan Pemilu. Sementara itu, partai oposisi pun mayoritas menolak penundaan pemilu yang sekarang ini sedang digulirkan.
Berikut partai yang tidak setuju dengan penundaan pemilu yaitu PKB sebesar 66,2 persen, Golkar sebesar 80,5 persen, PDIP sebesar 56,3 persen, NasDem 58,3 persen, Perindo 58,6 persen dan PPP 75 persen.
Survei LSI Denny JA ini digelar pada 23 Februari sampai 3 Maret 2022 dengan total 1.200 responden dari seluruh provinsi dengan metode sampling multistage random sampling. Survei dilakukan secara langsung atau tatap muka. Margin of error survei ini kurang lebih 2,9 persen.
Sebelumnya diketahui, Ketua Umum PKB yang juga Wakil Ketua DPR RI Cak Imin mengusulkan gelaran Pemilu 2024 diundur selama satu sampai dua tahun berikutnya.