REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 65,1 persen pemilih yang puas/sangat puas dengan kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) menentang penundaan pemilu 2024. Hal itu berdasarkan hasil survei terbaru Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA yang dirilis hari ini.
"Ketika kita tanya kepada orang yang menyatakan dia puas dengan kinerja presiden Jokowi, kira-kira dia ingin penolakan penundaan pemilu atau tidak, dan ini ada data yang menarik karena memang yang tidak setuju dengan penundaan pemilu ini angkanya mayoritas, ya, yang sangat puas atau puas dengan kinerja presiden itu 65,1 persen itu juga ternyata menolak untuk penundaan pemilu," kata Peneliti LSI Denny JA Ardian Sopa dalam konferensi pers secara daring, Kamis (10/3).
Hanya 26,7 persen pemilih yang puas dengan kinerja Jokowi yang setuju pemilu 2024 ditunda. Sedangkan di pemilih yang menyatakan tak puas dengan kinerja Jokowi, angka yang menentang penundaan pemilu jauh lebih besar yaitu sebesar 87,3 persen, dan hanya enam persen yang menyatakan setuju.
Selain itu survei juga menemukan bahwa mereka yang memilih Jokowi-Ma’ruf pada pilpres 2019 lalu mayoritas menolak wacana penundaan pemilu. Sebesar 58,1 persen pemilih Jokowi pada pilpres sebelumnya menyatakan tidak setuju jika pemilu 2024 ditunda dan hanya sebesar 34,7 persen yang menyatakan mendukung penundaan pemilu.
"Sementara di pemilih Prabowo-Sandi pada pilpres 2019, sebesar 83,9 persen menyatakan menolak penundaan pemilu. Dan hanya sebesar 11,6 persen yang menyatakan mendukung wacana tersebut," ujarnya.
Untuk diketahui survei dilakukan dengan wawancara tatap muka yang dilengkapi dengan riset kualitatif pada tanggal 23 Februari-3 Maret 2022 menggunakan 1200 responden di 34 Provinsi di Indonesia. Margin of error (Moe) survei ini adalah sebesar +/- 2.9 persen. Selain survei, LSI Denny JA juga menggunakan riset kualitatif (analisis media dan indepth interview) untuk memperkuat temuan dan analisis.