Selasa 08 Mar 2022 12:17 WIB

Dosen Universitas BSI Bocorkan Strategi Pengembangan Ekonomi Kreatif di Masa Pandemi

Pengembangan ekonomi kreatif merupakan sebuah konsep di era ekonomi baru

Tim dosen dari Universitas BSI yang menyelenggarakan kegiatan ini terdiri dari Dr. Vera Agustina Yanti, Herayati, Taat Kuspriyono serta beberapa mahasiswa. Herayati selaku tutor menjelaskan bahwa, pengembangan ekonomi kreatif merupakan sebuah konsep di era ekonomi baru, dimana penompang utamanya adalah informasi dan kreativitas.
Foto: Universitas Bina Sarana Informatika
Tim dosen dari Universitas BSI yang menyelenggarakan kegiatan ini terdiri dari Dr. Vera Agustina Yanti, Herayati, Taat Kuspriyono serta beberapa mahasiswa. Herayati selaku tutor menjelaskan bahwa, pengembangan ekonomi kreatif merupakan sebuah konsep di era ekonomi baru, dimana penompang utamanya adalah informasi dan kreativitas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) melakukan kegiatan pengabdian masyarakat. Mengusung tema strategi pengembangan ekonomi kreatif di masa pandemi, kegiatan ini digelar pada hari Sabtu (5/3/2022), pada Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Pola Idaman, Pondok Labu, Jakarta Selatan.

Tim dosen dari Universitas BSI yang menyelenggarakan kegiatan ini terdiri dari Dr. Vera Agustina Yanti, Herayati, Taat Kuspriyono serta beberapa mahasiswa. Herayati selaku tutor menjelaskan bahwa, pengembangan ekonomi kreatif merupakan sebuah konsep di era ekonomi baru, dimana penompang utamanya adalah informasi dan kreativitas.

Baca Juga

“Ide dan stock of knowledge dari sumber daya manusia merupakan faktor produksi utama dalam kegiatan ekonomi dan permasalahan yang masih dirasakan oleh industri kreatif, seperti kurangnya daya tarik industri, resiko usaha yang tinggi, serta mahalnya mesin dan lain-lain,” ujar Herayati dalam rilis yang diterima, Selasa (8/3/2022).

Menurutnya, strategi pengembangan ekonomi kreatif, yang dapat dilakukan di antaranya penguatan industri kreatif seperti mengembangkan sarana prasarana, mengembangkan koordinasi industri, pembuatan kebijakan investasi, yang mendukung tumbuhnya industri kreatif, mengembangkan konten kreatif lokal, serta kesediaan data dan informasi.

“Strategi lainnya dapat dilakukan pengembanagan skema pembiayaan yang tepat, bagi bidang usaha kreatif, peningkatan fasilitas bagi pelaku UMKM, peningkatan alokasi anggaran, dan kreativitas,” imbuhnya.

Sementara itu, Sumrahadi selaku ketua RPTRA Pola Idaman Pondok Labu menyampaikan, kegiatan pengabdian masyarakat ini membantu dalam pengembangan ekonomi kreatif di kelompok RPTRA Pondok Labu.

“Melalui kegiatan pengabdian masyarakat tentang sharing pengetahuan dan juga keahlian -baik itu teoritis dan teknikal- sangat membantu bagi anggota RPTRA Pondok Labu agar kedepannya dapat meningkatkan kegiatan kewirausahaan atau ekonomi kreatif,” tutupnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement