REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Deputi Bidang Sistem Informasi Kepegawaian Badan Kepegawaian Negara (BKN) Suharmen mengatakan, pada saat pemindahan aparatur sipil negara (ASN) ke Ibu Kota Negara (IKN), ASN tersebut akan melakukan penilaian cepat atau quick assessment.
Suharmen mengatakan, penilaian tersebut untuk mengetahui kompetensi ASN yang akan dipindahkan. Penialain ini di luar kualifikasi dan potensi berdasarkan database di BKN.
"Hasil quick assessment tadi kita akan sekaligus. Tidak hanya sekadar melakukan pemetaan SDM yang akan pindah, tetapi juga sekaligus memiliki profil dari ASN kita berdasarkan hasil penilaian kompetensi," ujar Suharmen dikutip dari siaran Youtube Kementerian Sekretariat Negara, Jumat (4/3).
Menurutnya, kualifikasi dan potensi ASN saat ini sudah ada di dalam database BKN baik kualifikasi pendidikan formal ataupun informal yang selama ini diikuti oleh PNS. Nantinya, hasil uji kompetensi PNS ini akan dikaitkan dengan kinerja untuk mendapatkan talent pool pusat pengembangan ASN.
"Kalau basis data talent pool ini sudah baik, bagi ASN kita maka pengembangan karir ASN ke depannya akan jauh lebih maksimal," ungkapnya.
Sebelumnya, Deputi bidang SDM Aparatur Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Alex Denni juga menyebut ASN yang akan dipindah ke IKN Nusantara juga dipilih sesuai kompetensi dan kualifikasi yang dibutuhkan. Sebab kata Alex, pemindahan ibu kota ke IKN bukan hanya pindah fisik semata, tetapi juga momentum perubahan Indonesia menjadi negara maju. Begitu juga unsur pegawai yang dipindahkan.
Alex menyampaikan demikian, karena banyak pegawai yang khawatir dipindah ke IKN dan berupaya menghindar.
"Jangan ge-er dulu, belum tentu Anda kepilih kok, jangan ge-er. Namun, kalau Anda terpilih ke sana, kita sedang menyiapkan benefit-nya sehingga itu betul-betul orang-orang yang dipindahkan memang dipilih," kata Alex.