REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Direktur Eksekutif New Indonesia Research & Consulting Andreas Nuryono mengatakan nama Menteri BUMN Erick Thohir memiliki peluang besar menjadi kuda hitam pada Pilpres 2024. Ini karena tren elektabilitas Erick Thohir terus mengalami kenaikan setiap tahunnya.
Dalam catatan data survei New Indonesia pada bulan Juni 2020, Erick Thohir meraih 1,3 persen, sementara pada bulan Februari 2022 elektabilitas Erick di angka 4 persen atau naik 2,7 persen.
“Peluang Erick menjadi kuda hitam terbuka, karena dinamika politik masih sangat cair. Erick harus terus menjaga performa dan citra di mata publik untuk mempertahankan elektabilitas tetap tinggi, bahkan menembus 3 besar,” kata Direktur Eksekutif New Indonesia Research & Consulting Andreas Nuryono, kepada wartawan, Jumat (18/2/2022).
Menurut Andreas, peningkatan elektabilitas Erick Thohir dinilai karena sukses melakukan terobosan dalam mengelola perusahaan negara. Erick dianggap memiliki track record kepemimpinan yang baik dan berhasil.
“Track record Erick sebagai pengusaha yang sukses, ditugasi Jokowi untuk membenahi BUMN. Aksi bersih-bersih dan holdingisasi BUMN mendapat citra positif, karena itu menjadi harapan publik,” kata Andreas.
“Konten-konten Erick di media sosial dan kemunculan di media-media juga memberikan persepsi positif dari publik,” lanjutnya.
Lebih lanjut, Andreas mengatakan, Erick Thohir yang ditugasi presiden sebagai Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) terus mendorong BUMN untuk berperan aktif baik dalam penyediaan vaksin untuk masyarakat maupun dalam pemulihan ekonomi di dalam negeri.
“Erick juga masuk tim KPCPEN, salah satunya dalam program vaksinasi ataupun dukungan penuh BUMN untuk penanganan Covid,” ujarnya
Erick Thohir yang menjadikan AKHLAK (Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif) menjadi core values BUMN telah membawa kontribusi positif bagi publik dan mencapai raihan positif dari sisi keuangan, operasional, dan tanggung jawab sosial kepada masyarakat.
Erick juga dinilai berhasil mengubah wajah BUMN dari menara gading menjadi dekat dengan rakyat dengan berbagai program di BUMN yang memberikan berkontribusi besar bagi pertumbuhan ekonomi rakyat.
“Kunjungan Erick ke daerah mendapat sambutan bagus dari masyarakat, khususnya pelaku usaha UMKM yang terbantu dengan program-program BUMN,” katanya.
Sebelumnya, Lembaga survei NEW INDONESIA Reseach & Consulting mengeluarkan hasil survei terbaru terkait nama nama yang berpeluang memiliki elektabilitas tinggi menjadi calon presiden (capres) di 2024 mendatang. Hasil survei nama nama capres tersebut menunjukkan ada nama baru yang muncul di tujuh besar, yakni Erick Thohir.
Dari 15 nama populer, enam nama pertama yang muncul masih didominasi nama lama. Dimana Prabowo masih tertinggi di 20 persen, disusul Anies Baswedan 13,8 persen, Ganjar Pranowo 13,5 persen, Ridwan Kamil 8,1 persen, Sandiaga Uno 6,5 persen, AHY 4,3 persen dan nama baru Erick Thohir 4 persen.