REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ustaz Haikal Hassan Baras atau yang kerap disapa Babe Haikal menyambut baik usulan Ketua Rekat Indonesia Raya Eka Gumilar yang mendorong Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa untuk memfasilitasi pertemuan antara ulama dan petinggi TNI. Dorongan pertemuan antara TNI dan ulama tersebut terkait dengan polemik ucapan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman tentang "Tuhan kita bukan orang Arab".
"Saya setuju usulan Ketua Rekat Indonesia Pak Eka Gumilar. Insyaallah, jika ulama dan umara (petinggi TNI) bertemu, berdialog itu akan bermanfaat," kata dia melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa (8/2/2022).
Menurut Babe Haikal, pertemuan ulama dan jajaran petinggi TNI seharusnya memang sering digelar. Hal tersebut penting sebagai bagian memberikan contoh kepada masyarakat dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. "Masyarakat juga pasti senang kalau melihat TNI dan ulama kompak dan solid," ujar Babe.
Bagi Babe Haikal, TNI dan ulama tidak bisa dipisahkan dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Kedua belah pihak juga harus terus didorong agar makin solid sehingga masyarakat merasa aman dan tenang.
"Karena pilar perdamaian bangsa ini ada pada ulama dan umara," kata dia.
Ia menjelaskan bahwa Islam yang Ahlussunnah Wal Jamaah, Rahmatan lil Alamin, Hubbul Wathon Minal Iman harus memainkan peran sebagai pemersatu.
Sebelumnya, Ketua Rekat Indonesia Raya Eka Gumilar mendorong Panglima TNI menggelar pertemuan antara ulama dan petinggi TNI. Pertemuan ini diusulkan Eka kepada Panglima TNI menyusul polemik pernyataan Kasad Jenderal TNI Dudung Abdurachman.
"Karena pertahanan yang kuat sebuah negara adalah bersatunya antara ulama dan umara," ujar Eka.
Pernyataan Eka ini merupakan tanggapan ketika ditanya perihal Koalisi Ulama, habaib, dan pengacara antipenodaan agama yang melaporkan Kasad Jenderal Dudung Abdurahman ke Pusat Polisi Militer TNI AD (Puspomad). "Sebaiknya semua pihak difasilitasi, termasuk Jenderal Dudung agar kembali harmonis. Tiang penyangga negara ini, ya, TNI dan ulama," katanya.