REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi mengatakan, orang yang terinfeksi virus corona varian omicron biasanya mengalami gejala seperti sakit flu. Dia pun meminta masyarakat yang merasakan gejala seperti flu untuk langsung tes Covid-19.
Nadia menjelaskan, kebanyak orang terinfeksi omicron akan tanpa gejala, atau gejala ringan. Gejala ringan itu berupa batuk, pilek, sakit tenggorokan demam.
"Biasanya kondisi tersebut cenderung ringan seperti kita flu-flu biasa," ujar Nadia dalam sebuah webinar, Sabtu (5/2/2022).
Karena itu, banyak masyarakat yang tak menyadari bahwa dirinya positif Covid-19. Lantaran gejalanya serupa dengan flu, Nadia meminta masyarakat untuk tidak segera menyimpulkan dirinya mengalami flu ketika batuk, pilek, dan demam.
Dia meminta masyarakat untuk segera tes Covid-19. "Kalau ada tanda-tanda batuk, pilek, dan demam walaupun ringan tetap segera periksa untuk pastikan kita tidak Covid-19," ujarnya.
Dengan melakukan tes, kata dia, setiap orang yang positif Covid-19 bisa segera melakukan isolasi. Hal ini akan mencegah penularan virus ke orang lain.
Kementerian Kesehatan telah mendeteksi 3.914 kasus Covid-19 dengan varian omicron sejak 15 Desember 2021 hingga 4 Februari 2022. Setengah dari jumlah kasus omicron itu terjadi karena transmisi lokal alias penularan di tengah-tengah masyarakat.
Menurut Nadia, transmisi lokal varian omicron kemungkinan besar sudah terjadi di semua provinsi. Ia pun meyakini kenaikan kasus Covid-19 akhir-akhir ini disebabkan oleh varian omicron, bukan varian delta.
Kasus harian Covid-19 memang terus melonjak dalam beberapa hari terakhir. Pada Kamis (3/2/2022), misalnya, tercatat 27.197 kasus baru, lalu kasus harian melonjak jadi 32.211 pada Jumat (4/2/2022). Sedangkan kemarin (5/2/2022), tercatat 33.729 kasus baru.