REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto membagikan kisah terkait sepatu yang dialami oleh Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. Bahkan sampai memaksa Proklamator RI Ir. Soekarno bertindak.
Kisah ini disampaikan Hasto saat konferensi pers acara Banteng Ride And Night Run di kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (27/1/2022). Acara ini digelar ketika Hasto memaparkan kegiatan yang salah satunya akan membagikan sepeda dan sepatu gratis buat murid serta guru di wilayah terpencil itu.
Hasto berkisah, bagaimana Megawati saat masih bersekolah di taman kanak-kanak sangat memperhatikan teman-temannya.
Mulanya, kata Hasto, Megawati bersekolah taman kanak-kanak di lingkungan Istana Negara bersama anak-anak lainnya.
"Tapi sepatu punya cerita menarik dari Istana, karena ketika Ibu Megawati kecil beliau itu kan ada saru rumah di tengah taman di antara Istana Negara dan Istana Merdeka itu, yang dipakai untuk taman kanak-kanak," kata Hasto.
"Istana ini kan suatu kampung, seluruh pegawai Istana itu ya tinggal disana," tambahnya.
Sehingga, kata Hasto, suatu saat Megawati kecil dengan bangga masuk ke sekolah taman kanak-kanak dengan mengenakan sepatu.
Namun tak disangka, saat itu rupanya teman-teman sekelasnya tidak ada yang pakai sepatu. Lantas, Megawati pun melayangkan protes kepada sang ayah, Bung Karno.
"Lalu Megawati protes, Ibu Mega protes kepada Bung Karno enggak mau sekolah selama teman-teman yang lain belum pakai sepatu yang sama," ucap Hasto.
Menurut Hasto, apa yang dilakukan oleh Megawati merupakan sebuah sikap dan nilai-nilai sosial kepada sesama.
"Itulah nilai-nilai keadilan sosial yang tinggi," tambahnya.
Akhir cerita, lanjut Hasto, seluruh teman-teman Megawati diberikan sepatu oleh Bung Karno. Dan, mereka wajib mengenakan itu saat bersekolah.
"Cerita tentang sepatu ini akhirnya, sama Bung Karno seluruh anak-anak Istana itu TK, diberikan sepatu dan wajib memakai sepatu," kata Hasto.
Untuk diketahui, agenda Banteng Ride dan Night Run 2022 akan dilaksanakan di enam kota, yakni GBK, Jakarta; Borobudur, DIY; Danau Toba, Sumatera Utara, Kupang serta Labuan Bajo, NTT; dan Mandalika, NTB. PDIP memasukkan tempat tersebut untuk mendukung lima destinasi wisata prioritas Indonesia.