Selasa 25 Jan 2022 21:55 WIB

DIY Kembali Temukan Empat Kasus Probable Omicron

Pasien tersebut masih memerlukan pemeriksaan lebih lanjut melalui WGS.

Rep: Silvy Dian Setiawan / Red: Ilham Tirta
Petugas kesehatan memeriksa hasil tes usap Covid-19 untuk mengantisipasi penyebaran varian Omicron (omicron).
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Petugas kesehatan memeriksa hasil tes usap Covid-19 untuk mengantisipasi penyebaran varian Omicron (omicron).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY menyebut, ditemukan empat kasus positif Covid-19 dengan hasil pemeriksaan PCR dengan metode S Gene Target Failure (SGTF) yang menunjukkan probable omicron. SGTF sendiri merupakan salah satu deteksi awal varian omicron.

"SGTF adalah salah satu sarana pemeriksaan sebelum dilakukan WGS, karena WGS membutuhkan waktu yang lebih lama," kata Kepala Dinkes DIY, Pembayun Setyaningastutie di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Selasa (25/1).

Baca Juga

Pembayun mengatakan, empat kasus tersebut belum dapat dikatakan positif omicron. Pasalnya, untuk menentukan kasus tersebut terpapar dari varian omicron atau tidak, harus memerlukan pemeriksaan lebih lanjut melalui Whole Genome Sequencing (WGS).

Empat kasus itu, lanjut Pembayun, juga tidak mengalami gejala yang berat. Sehingga, tidak ada yang menjalani perawatan di rumah sakit.

Hingga saat ini, sudah ada 37 sampel WGS di DIY dalam proses pemeriksaan. Sampel-sampel tersebut diperiksa di laboratorium FKKMK UGM dan BBTKLPP Yogyakarta.

"Jadi, dalam standarnya kalau tes WGS belum keluar hasilnya. Maka tidak boleh di-statement-kan bahwa itu positif omicron, sekalipun SGTF-nya berbunyi probable positif (omicron). Tapi kalau hasil WGS belum ada, kita tidak bisa bilang itu omicron," ujar Pembayun.

Pembayun menuturkan, empat kasus probable omicron tersebut merupakan hasil SGTF yang sampelnya diperiksa oleh BBTKLPP Yogyakarta. Hingga saat ini, pihaknya masih menunggu hasil WGS dari empat kasus tersebut untuk meyakinkan apakah kasus tersebut positif omicron atau tidak.

"Kalau SGTF itu kan melihat protein dari sampel. Begitu masuk pemeriksaan WGS, baru bisa ditentukan bahwa protein yang ada itu adalah protein dari Omicron atau bukan," jelasnya.

Sementara itu, Satgas Penanganan Covid-19 DIY juga melaporkan tambahan kasus positif Covid-19 sebanyak 26 kasus pada 25 Januari 2022 ini. Tambahan kasus ini meningkat dari sebelumnya dalam satu bulan lebih terakhir.

Sejak 12 Desember 2021 hingga 23 Januari 2022, penambahan kasus positif harian di DIY selalu konsisten dilaporkan di bawah 10 kasus bahkan di bawah lima kasus per hari. Namun, pada 24 Januari kemarin meningkat dengan dilaporkan 12 kasus positif dan pada 25 Januari kembali meningkat menjadi 26 kasus positif yang dilaporkan.

Dengan begitu, total kasus positif di DIY hingga saat ini sudah mencapai 157.164 kasus. Sedangkan, positive rate Covid-19 harian di DIY tercatat di angka 0,43 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement