Rabu 19 Jan 2022 06:56 WIB

BIN Kaltim Lanjutkan Vaksinasi Massal di Sekolah-sekolah

Kaltim telah menyalurkan lebih dari 174 ribu dosis vaksin untuk masyarakat setempat.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Andi Nur Aminah
Seorang siswa sekolah dasar bereaksi ketika petugas kesehatan menyuntikkan suntikan vaksin Covid-19 (ilustrasi)
Foto: EPA-EFE/HOTLI SIMANJUNTAK
Seorang siswa sekolah dasar bereaksi ketika petugas kesehatan menyuntikkan suntikan vaksin Covid-19 (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Intelijen Negara Daerah (Binda) Kalimantan Timur kembali menggelar vaksinasi massal untuk masyarakat umum hingga lansia. Sejauh ini, Binda Kalimantan Timur telah menyalurkan lebih dari 174 ribu dosis vaksin untuk masyarakat setempat.

"Vaksinasi yang dilaksanakan ini untuk dosis pertama dan dosis kedua dengan jenis vaksin Sinovac, dan juga booster," kata Kepala Pos Daerah Binda Kaltim Wilayah Kutai Kartanegara (Kukar), Letkol CHB Asmawi, dalam keterangan tertulis, Rabu (19/1).

Baca Juga

Vaksinasi dilaksanakan secara serentak di sejumlah titik lokasi di Kalimantan Timur. Delapan titik yang menjadi lokasi pelaksanaan vaksin di antaranya SDN I Sambaliung, SDN 007 Tanjung Redeb, BPU Desa Karang Tunggal, SD 010 Babulu, dan SD 028 Penajam. Kemudian SDN 002 Waru, SD Iman Pengharapan Dan Kasih, dan SD 009 Bontang Selatan.

Asmawi menjelaskan, pihaknya menyasar anak usia 6 hingga 11 tahun serta masyarakat umum untuk vaksin dosis pertama, kedua, dan ketiga. Di Kabupaten Kukar, kata Asmawi, mayoritas mayarakat sudah divaksin.

 

"Di sini sebagian besar masyarakatnya juga sudah di vaksin. Sama di Samboja kemarin Sinovac juga," tandasnya.

Sebagai informasi, Binda Kaltim hingga Senin (17/1) lalu telah menyalurkan vaksin sebanyak 174.441 dosis. Sementara, 12.356 dosis di antaranya dilakukan di Kabupaten Kukar.

Pemerintah memulai program vaksinasi booster Covid-19 pada 12 Januari. Hal itu disampaikan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin usai mengikuti rapat evaluasi PPKM di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (3/1). “Saya update mengenai program vaksinasi booster sudah diputuskan oleh Presiden akan jalan 12 Januari,” ujar Menkes Budi saat itu.

Vaksinasi booster ini akan diberikan kepada kelompok masyarakat dewasa yang berusia di atas 18 tahun sesuai rekomendasi dari WHO. Vaksinasi booster juga hanya akan diberikan kepada kabupaten/kota yang telah memenuhi kriteria 70 persen suntikan pertama dan 60 persen untuk suntikan kedua. “Jadi sampai sekarang ada 244 kabupaten kota yang sudah memenuhi kriteria tersebut,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan, vaksinasi booster ini akan diberikan dengan jangka waktu di atas enam bulan sesudah dosis kedua. Kementerian Kesehatan mengidentifikasi terdapat sekitar 21 juta sasaran yang sudah masuk dalam kategori ini per Januari ini.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement