REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH — Pemuda selalu menjadi komunitas strategis untuk membangun ekonomi daerah. Pemuda Aceh misalkan, mereka memiliki pengaruh besar dalam menggerakkan simpul pengusaha di sana sehingga dapat dengan cepat meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Menyadari hal itu, Badan Intelijen Negara (BIN) mengajarkan pemahaman konsep usaha dan hilirisasi produk kepada para pemuda Negeri Rencong melalui program Aneuk Muda Aceh Unggul dan Hebat (AMANAH).
Menurut CEO Minyak Pret, Daudy Sukma bahwa program inisiasi BIN tersebut merupakan langkah secara konkret dalam mendukung penuh pemerintah.
Bukan hanya itu, namun AMANAH juga mampu membangun generasi muda berjiwa wirausaha melalui pengenalan konsep usaha hingga hilirisasi produk dengan optimalisasi penggunaan teknologi
Baginya, menjadi sangat penting anak muda untuk memanfaatkan potensi bisnis dari produk lokal unggulan Aceh, yakni turunan nilam.
“Apalagi produk turunan nilam Aceh menjadi bahan baku nilam terbaik dunia, jangan pernah disiakan,” ucap Daudy.
“Karena bisnis kosmetik dan turunan nilam ini akan boming dan luar biasa di 5 - 10 tahun ke depan. Apalagi dibuktikan e-commerce penjualan kosmetik saat ini membanjiri medsos,” ujarnya.
Sebagai informasi bahwa memang AMANAH mengadakan pelatihan pembuatan pafrum dari Nilam Aceh selama tiga hari bertempat di Atsiri Research Center (ARC) Universitas Syiah Kuala (USK).
Salah satu narasumber, Syaifullah Muhammad berharap agar adanya program AMANAH mampu menjadi gerakan ekonomi baru di Aceh.
Khususnya, program inisiasi lembaga pimpinan Jenderal Polisi (Purn) Prof. Dr. Budi Gunawan itu akan sangat membantu anak muda dalam bidang startup bisnis.
“Mudah mudahan kegiatan ini jadi gerakan ekonomi baru, khususnya anak muda yang ada di Aceh menjadi startup bisnis baru di Aceh, dan jadi gerakan ekonomi anak muda khususnya komersil produk nilam,” kata Syaifullah.
Sementara itu, akademisi Universitas Syiah Kuala, Muhammad Tadjuddin yang hadir menyambut baik acara itu. Dia berharap acara seperti ini bisa mengajak anak muda Aceh untuk lebih giat di bidang teknopreneur.
"Sebenarnya pada dasarnya orang Aceh itu memang berbisnis, jadi bidang teknologi mungkin merupakan salah satu bisnis yang baru di Aceh dan sangat penting untuk di kembangkan," ujar Tadjuddin.
Menurutnya, banyak sekali hal bermanfaat yang para narasumber sampaikan pada pelatihan tersebut.
"Banyak hal disampaikan di kelas hari pertama ini, terutama rancangan bisnis, bagaimana produk bisnis dari nilam ini diproduksi dan dipasarkan, ke depannya saya berencana mengambangkan di produk parfum dan lotion berbasis nilam," tutur Rizaldi.
Adapun Gedung Youth Creative Hub Aceh atau Gedung Pusat Aneuk Muda Aceh Unggul Hebat (Amanah) dibangun di atas tanah seluas 5 hektar untuk memfasilitasi pengembangan segala potensi yang ada di Aceh.