Selasa 18 Jan 2022 19:55 WIB

Kasus Hong Kong Buka Ketakutan Penularan Delta dari Hewan ke Manusia

Hong Kong musnahkan hamster pascadugaan penularan varian delta ke manusia.

 Petugas dari Departemen Pertanian, Perikanan dan Konservasi Hong Kong melewati sebuah toko hewan yang ditutup setelah sejumlah hamster di toko tersebut positif Covid-19, Selasa (18/1/2022), di Hong Kong. Ribuan hewan kecil termasuk hamster akan dimusnahkan menyusul kasus positif varian delta penjaga toko hewan yang diduga tertular dari hewan.
Foto: AP Photo/Kin Cheung
Petugas dari Departemen Pertanian, Perikanan dan Konservasi Hong Kong melewati sebuah toko hewan yang ditutup setelah sejumlah hamster di toko tersebut positif Covid-19, Selasa (18/1/2022), di Hong Kong. Ribuan hewan kecil termasuk hamster akan dimusnahkan menyusul kasus positif varian delta penjaga toko hewan yang diduga tertular dari hewan.

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Fergi Nadira, Indira Rezkisari, Antara

Kasus penularan Covid-19 dari hewan ke manusia sudah berulang kali menjadi kekhawatiran selama pandemi. Selama ini dengan varian awal yang pertama kali ditemukan di Wuhan, disebut penularan tersebut kecil peluangnya.

Baca Juga

Namun munculnya varian-varian baru Covid-19 membuka kemungkinan penularan Covid-19 dari hewan ke manusia karena sifat variannya yang lebih menular. Kasus dugaan penularan dari hewan ke manusia muncul di Hong Kong, setelah seorang pekerja toko hewan positif varian delta.

Pihak berwenang Hong Kong pun berencana memusnahkan sekitar 2.000 hewan kecil termasuk hamster dan hewan pengerat lainnya. Langkah ini dilakukan setelah beberapa hewan pengerat dinyatakan positif Covid-19 di toko hewan peliharaan tempat seorang karyawannya juga terpapar.

Pihak berwenang mengatakan bahwa semua toko hewan peliharaan yang menjual hamster di Hong Kong harus berhenti beroperasi dan impor hewan juga dilarang. Sekitar 2.000 mamalia kecil, termasuk hamster dan chinchilla akan dimusnahkan secara manusiawi.

Pelanggan yang membeli hamster di Hong Kong mulai 22 Desember juga akan menjalani tes wajib dan didesak untuk tidak masuk ke komunitas sampai tes mereka kembali negatif. Jika hamster mereka dinyatakan positif, mereka akan dikarantina.

Karyawan di salah satu toko hewan peliharaan dinyatakan positif varian delta pada Senin (17/1/2022). Beberapa hamster yang diimpor dari Belanda di toko yang sama juga dinyatakan positif.

"Jika Anda memiliki hamster, Anda harus memelihara hamster di rumah, jangan dibawa keluar," kata direktur Departemen Pertanian, Perikanan dan Konservasi, Leung Siu-fai pada Selasa (18/1/2022), dilansir dari AP. "Semua pemilik hewan peliharaan harus memperhatikan kebersihan pribadi yang baik, dan setelah Anda bersentuhan dengan hewan dan makanan mereka, Anda harus mencuci tangan dan jangan mencium hewan peliharaan Anda," lanjutnya.

Meskipun pihak berwenang mengakui bahwa tidak ada bukti bahwa hewan peliharaan dapat menularkan virus corona ke manusia, sebagai tindakan pencegahan, pelanggan yang telah membeli hamster dari toko yang terkena dampak setelah 7 Januari 2022 akan dilacak dan dikenai karantina wajib. Mereka juga harus menyerahkan hamster mereka kepada pihak berwenang untuk diamankan.

Kemungkinan adanya transmisi lokal varian delta ditelusuri dari kasus pekerja di toko hewan. Alasannya, perempuan tersebut memiliki viral load yang tinggi, karena itu dia diduga positif varian delta.

Perempuan tersebut positif dengan gejala, yaitu pilek, sakit tenggorokan dan batuk pada Selasa pekan lalu. Namun dia tidak memperoleh perawatan hingga Sabtu sampai dia meninggalkan spesimennya untuk diperiksa pada klinik di Aberdeen Hong Kong. Sebelumnya dia sudah menerima dua dosis vaksin Sinovac pada 21 Agustus dan 16 September 2021.

Selama positif dia sudah mengunjungi tiga restoran dan tinggal di hotel di kawasan Wan Chai sebelum gejalanya muncul. Secara total dia memiliki kurang dari 10 kontak erat termasuk anggota keluarga, kolega, dan teman yang makan bersama. Semua orang tersebut sudah dikarantina saat ini.

Chung Shuk-kwan, kepala CHP Communicable Disease Branch, mengatakan Kementerian Kesehatan akan menyelidiki kemungkinan terkait sumber infeksi pekerja toko hewan tersebut. Termasuk apakah ada penularan dari hewan ke manusia.

Dilansir dari South China Morning Post, kasus varian delta yang terjadi pada pekerja toko hewan adalah yang pertama di Hong Kong di 2022. Karena itu upaya pengurutan genom dilakukan.

"Genome sequening menemukan tipe genomnya adalah yang bersirkulasi di Eropa dan Pakistan. Ada kemungkinan kasus dari hamster diimpor dari Belanda, yang juga ditemukan tipe genomnya pada pekerja tersebut," ujar sumber. Atas dasar ditemukannya kesamaan genom tersebut sangat mungkin terjadi transmisi dari hewan ke manusia.

Pemimpin Hong Kong Carrie Lam mengingatkan kemungkinan kenaikan kasus Covid-19 setelah varian delta ditemukan. Padahal Hong Kong juga sedang berjuang melawan varian omicron sama seperti sebagian besar negara-negara di dunia.

"Kami kuatir soal kemungkinan dua varian menyebar secara simultan bersamaan. Risiko dari toko hewan ini adalah karena melibatkan hewan, dan toko ini memiliki lebih dari 10 cabang di Hong Kong," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement