REPUBLIKA.CO.ID, PANDEGLANG -- Rumah yang mengalami kerusakan di Kabupaten PandeglangProvinsi Banten akibat gempa tektonik bermagnitudo 6,6 yang terjadi Jumat (14/1) bertambah dari 1.543 menjadi 1.699 unit.
"Kami meyakini data jumlah rumah rusak itu bertambah," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pandeglang Girgi Jantoro di Pandeglang, Sabtu (16/1).
Rumah warga mengalami kerusakan akibat karena getaran gempa cukup kuat. Berdasarkan pendataan hingga pukul 23.00 WIB tercatat sebanyak 1.699 unit rumah rusak tersebar di 28 kecamatan dan 123 desa.
Kerusakan kategori ringan 992 unit, rusak sedang 408 unit dan rusak berat 299 unit. Sedangkan, kerusakan gedung sekolah 15 unit, puskesmas 14 unit, kantor desa tiga unit, tempat usaha tiga unit dan masjid empat unit.
"Semua rumah warga yang mengalami kerusakan tentu akan mendapatkan bantuan, terutama rumah yang rusak berat," katanya.
Menurut dia, pihaknya hingga kini terus melakukan pendataan kerusakan rumah maupun warga yang terdampak bencana gempa agar mereka menerima bantuan bahan pokok.
Sebab, pemerintah berkomitmen untuk membantu masyarakat yang dilanda musibah agar mereka hidup yang layak dan tidak mengalami kerawanan pangan. Selain itu masyarakat yang rumahnya rusak berat akan menerima hunian tetap (huntap).
"Kami mengoptimalkan pendataan agar warga korban bencana alam itu menerima bantuan tepat sasaran," katanya.