REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) Adi Suryanto mengimbau pihaknya dan lembaga pelatihan untuk mewaspadai adanya pungutan liar dalam Pelatihan Dasar (Latsar) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). "Pelaksanaan Latsar CPNS sudah menjadi tanggung jawab instansi terkait dan dibiayai oleh Negara. Jadi, jangan sampai terjadi pungutan liar terhadap peserta latsar," ujar Adi Suryanto berdasarkan keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu (12/1/2022).
Imbauan tersebut dikemukakannya saat membuka kegiatan Sosialisasi Perubahan Kebijakan Pelatihan Dasar CPNS yang diselenggarakan secara hybrid di Kantor LAN, Jakarta. Kewaspadaan terhadap pungutan liar itu, lanjut Adi Suryanto, juga merupakan wujud komitmen LAN dan lembaga pelatihan agar semua CPNS dapat mengikuti pelatihan dasar. Apabila terdapat masalah di lapangan, kata dia, hal tersebut dapat langsung dikoordinasikan dengan LAN untuk mencari penyelesaian sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Adi Suryanto juga mendorong LAN untuk mengembangkan kurikulum pelatihan, metode pembelajaran, bahkan bahan-bahan ajar agar menjadi lebih adaptif dan menarik sebagaimana para CPNS yang berasal dari kelompok milenial. "Beberapa tahun belakangan, kami merekrut CPNS milenial yang dinilai lebih melek teknologi. Maka, kami perlu melakukan pengembangan kurikulum, metode pembelajaran, serta bahan ajar yang lebih adaptif dan menarik," katanya.
LAN sebagai instansi pembina pelatihan aparatur sipil negara (ASN), kata Adi Suryanto, perlu senantiasa berupaya melakukan terobosan-terobosan baru. Untuk mewujudkannya, LAN sepatutnya berupaya membenahi kebijakan, kurikulum, serta metode pembelajaran agar menjadi lebih dinamis sesuai dengan perkembangan yang tengah terjadi.
Menurut dia, langkah seperti itu juga tidak terlepas dari kondisi pandemi Covid-19 yang menuntut LAN mengubah cara pemberian materi pelatihan, yaitu melalui pemanfaatan teknologi informasi (flexible learning).