Kamis 23 Dec 2021 16:56 WIB

Satu Korban Gempa Magnitudo 7,4 Kepulauan Selayar Meninggal Dunia

Masih ada sebanyak 16.593 orang yang mengungsi di 104 titik pengungsian.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Agus raharjo
Personel Basarnas berada di depan rumah warga rumah yang roboh akibat terdampak gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 7,4 di Desa Sambali, Kecamatan Pasimarannu, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, Rabu (15/12/2021). Pihak Basarnas menerima laporan sementara kerusakan rumah akibat gempa pada Selasa (14/12/2021) sebanyak 164 unit di Desa Sambali, Kecamatan Pasimarannu dan sebagian warga masih memilih mengungsi.
Foto: ANTARA/Basarnas
Personel Basarnas berada di depan rumah warga rumah yang roboh akibat terdampak gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 7,4 di Desa Sambali, Kecamatan Pasimarannu, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, Rabu (15/12/2021). Pihak Basarnas menerima laporan sementara kerusakan rumah akibat gempa pada Selasa (14/12/2021) sebanyak 164 unit di Desa Sambali, Kecamatan Pasimarannu dan sebagian warga masih memilih mengungsi.

REPUBLIKA.CO.ID, KEPULAUAN SELAYAR - Seorang warga Dusun One Satonda Timur, Desa Pulo Madu Kecamatan Pasilambena, Kabupaten Kepulauan Selayar, yang menjadi korban gempa bumi magnitudo 7,4 meninggal dunia. Korban sempat mendapatkan perawatan intensif selama delapan hari di ruang ICU Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kyai Haji Hayyung, Kepulauan Selayar, hingga Kamis (23/12).

Sebelumnya, korban berusia 65 tahun itu ditemukan dalam kondisi tersadar dan mengalami luka di bagian kepala. Korban tertimpa reruntuhan bangunan yang terdampak gempa bumi pada Selasa (14/12).

Baca Juga

Korban sempat dievakuasi ke tempat pengungsian darurat. Namun, mengingat kondisi korban terluka cukup parah, maka dievakuasi menggunakan kapal motor menuju ke RSUD KH Hayyung yang berada di Ibu Kota Selayar.

"Setelah dinyatakan meninggal, korban kemudian dimakamkan di TPU Bonea," kata Plt Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Kamis (23/12).

Proses pemakaman itu dihadiri Wakil Bupati Kabupaten Kepulauan Selayar H Saiful Arif, Kasdim 1415/Selayar Mayor Inf Abd Rasyid, Kabag SDM Polres Selayar Kompol Nur Alam, Kasat POL PP Saparuddin dan jajaran terkait. Sementara itu, berdasarkan laporan per Kamis (23/12), gempa bumi M 7,4 yang berpusat di 7.59 LS dan 122.24 BT itu telah membuat Kecamatan Pasimarannu dan Kecamatan Pasilambena di Kabupaten Kepulauan Selayar menjadi wilayah yang terdampak paling parah.

BPBD Kabupaten Kepulauan Selayar mencatat di Kecamatan Passimarannu terdapat sebanyak 203 rumah rusak berat, 565 rumah rusak ringan, 12 bangunan pemerintah rusak. Kemudian warga yang mengalami luka berat sebanyak 60 orang, tiga ibu hamil dan satu sudah bersalin di pengungsian. Sementara itu masih ada sebanyak 10.188 orang yang mengungsi di 43 titik pengungsian.

Data dari Kecamatan Pasilambena ada sebanyak 154 rumah rusak berat, 235 rumah rusak ringan dan 12 bangunan pemerintah rusak. Kemudian 59 warga mengalami luka berat, 54 warga luka ringan, 3 ibu hamil dan 1 sudah melahirkan. Selanjutnya ada 6.405 warga yang masih mengungsi di 61 titik pengungsian.

Sebagian besar warga memilih mengungsi karena masih trauma gempa bumi susulan dan ingatan mereka tentang peristiwa gempa dan tsunami yang terjadi pada 12 Desember 1992 yang menewaskan 2.500 jiwa. Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dan Pemkab Kabupaten Selayar telah menerjunkan tim trauma healing untuk mendampingi para warga yang masih mengalami trauma di titik lokasi pengungsian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement