Rabu 22 Dec 2021 17:08 WIB

PPP dan PKB Klaim tak Intervensi Pemilihan Ketum PBNU

PPP menilai tak etis partai politik mengintervensi pemilihan ketua umum PBNU.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Agus raharjo
Presiden Joko Widodo (tengah) bersama Wakil Presiden Ma
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Presiden Joko Widodo (tengah) bersama Wakil Presiden Ma

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menegaskan bahwa tak ada arahan khusus untuk pemilihan ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dalam Muktamar ke-34 NU di Lampung. Mereka tegas netral dalam pemilihan tersebut.

"Tidaklah (memihak dan memberikan instruksi khusus), itu biar menjadi keputusan para muktamirin," ujar Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani saat dihubungi, Rabu (22/12).

Baca Juga

PPP sendiri menjadi salah satu partai yang menampung warga NU dalam berpolitik. Kendati demikian, Arsul mengatakan bahwa tak etis jika sebuah partai ikut mengintervensi pemilihan ketua umum PBNU.

"Tidak sepantasnya parpol dan kekuatan lain di luar NU ikut bermain dalam Muktamar NU," ujar Arsul.

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar menanggapi calon-calon ketua umum PBNU yang rencananya akan dipilih pada 23 Desember. Menurutnya, mereka merupakan kader terbaik NU.

"Sama-sama terbaik, yang penting musyawarah mufakat lah. Ini (pemilihan) muktamirin yang menentukan, kita hanya mendoakan," ujar Muhaimin lewat keterangan tertulisnya.

Kendati demikian, ia berharap dalam pemilihan ketua umum PBNU tak menggunakan mekanisme pemungutan suara atau voting. Harapannya pemilihan ketua umum PBNU bisa dilakukan secara musyawarah mufakat.

"Alhamdullilah muktamar yang lalu dipilih melalui ahlul halli wal aqdi, tanpa voting. Kita yakin dan optimis musyawarah mufakat jalan terbaik," ujar Muhaimin.

Muktamar ke-34 NU diharapkannya dapat berjalan dengan lancar, damai, dan aman. Menurutnya, demokrasi di Indonesia sudah semakin dewasa pada setiap pemilihan apapun.

Maka dari itu, semangat dan nilai yang harus dikembangkan pada Muktamar ke-34 NU ini haruslah demokrasi berbasis musyawarah mufakat. "Bangsa kita ini sekarang demokrasinya semakin maju dan sudah cenderung mengakui bahwa musyawarah mufakat adalah jalan terbaik demokrasi," ujar Wakil Ketua DPR itu.

Diketahui, terdapat dua kandidat yang diperkirakan berkompetisi dalam pemilihan ketua umum PBNU. Keduanya, yakni Katib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya dan Ketua Umum PBNU saat ini KH Said Aqil Siroj.

Muktamar ke-34 NU diperkirakan diikuti sebanyak 2.295 peserta yang berasal dari 34 PWNU (102 orang), 521 PCNU (1.563 orang), 31 PCINU (93 orang), 14 badan otonom (42 orang), dan 18 lembaga (54 orang) di tingkat pusat. Ditambah dengan utusan PBNU dari unsur syuriyah (32 orang), mustasyar (15 orang), a'wan (20 orang), dan tanfidziyah (38 orang) ditambah jumlah panitia sebanyak 336 orang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement