Selasa 21 Dec 2021 16:18 WIB

69 Persen Kemiskinan Kabupaten dan Kota Berada di Pesisir

Jumlah penduduk miskin di wilayah pesisir sebanyak 1.297.538 atau 12,48 persen.

Rep: Fauziah Mursid, Arie Lukihardianti, Kamran Dikarma/ Red: Agus raharjo
Warga memandang permukiman padat penduduk tepi Sungai Ciliwung di Kampung Melayu, Jakarta, Jumat (16/7/2021). Berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah warga berkategori miskin di Jakarta bertambah dari 496.840 orang pada September 2020 menjadi 501.920 orang pada Maret 2021 atau 4,72 persen dari total penduduk Ibu Kota.
Foto:

Wakil Gubernur (Wagub) Jabar Uu Ruzhanul Ulum yang juga Ketua Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) Jabar mendukung penuh program Lembur Raharja. Uu mengatakan, penurunan angka kemiskinan merupakan prioritas yang selalu ada dalam program-program pemerintah, baik nasional maupun daerah. Beberapa program pemerintah pusat, provinsi dan daerah pun bermuara pada peningkatan kesejahteraan sosial.

“Melalui dukungan beberapa program pemerintah, masyarakat di desa itu sendiri yang akan menggerakkan, gerakan membangun desa ini dilakukan dengan memadukan unsur SDM Desa dan Sumber Daya Alam Desa yang bersimbiosis mutualisme sehingga saling memberi manfaat," kata Uu.

Akibat pandemi

Sementara, data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Bank Dunia menyebut pandemi Covid-19 telah mendorong lebih dari setengah miliar orang ke dalam kemiskinan ekstrem. Pandemi turut memicu bencana ekonomi terburuk sejak dekade 1930-an.

Dua laporan WHO dan Bank Dunia diterbitkan pada momen peringatan Universal Health Coverage Day, Ahad (12/12). Laporan itu menggambarkan kemampuan orang-orang mendapatkan dan membayar perawatan kesehatan. Menurut WHO, bukti baru yang dikumpulkan Bank Dunia mengungkapkan, lebih dari setengah miliar orang di seluruh dunia jatuh ke kemiskinan ekstrem karena harus membayar biaya pelayanan kesehatan menggunakan uang mereka sendiri.

“Pandemi juga memicu krisis ekonomi terburuk sejak 1930-an, sehingga semakin sulit bagi orang-orang untuk membayar perawatan,” kata WHO, dikutip laman Anadolu Agency.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement