Wapres berharap dengan persiapan lebih awal ini akan membuat program aksi penanganan kemiskinan ekstrem lebih cepat. "Jadi kita lebih awal melakukan penanganan dengan harapan bahwa 2022 ini 212 kab kita sudah entaskan, sehingga sisanya nanti itu kita bisa selesaikan 2023, dan di 2024 kemiskinan ekstrem nol persen. Ini target kita," ujarnya.
Di Jawa Barat, pembangunan desa diklaim memberikan andil menurunkan tingkat kemiskinan ekstrem. Percepatan pembangunan desa pun menjadi penting untuk menciptakan masyarakat desa yang berdaya dan sejahtera. Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Jabar, Dodo Suhendar, mengaku Pemprov menggagas program Lembur Raharja untuk melahirkan kebersamaan dalam memajukan kesejahteraan desa.
Program tersebut, diharapkan dapat meningkatkan indeks kesejahteraan sosial di Jabar. Lembur Raharja, kata dia, dirancang dengan memadukan program Dinsos Jabar, mulai dari perlindungan dan jaminan sosial, rehabilitasi sosial, pemberdayaan, penanganan fakir miskin, sampai peningkatan partisipasi masyarakat.
"Program-program Pemda Kabupaten/Kota dan instansi terkait lainnya menjadi keterpaduan dalam mendukungnya Lembur Raharja. Raharja sendiri merupakan singkatan dari bahagia sejahtera," ujar Dodo kepada wartawan, Selasa (21/12).
Dodo pun menekankan pentingnya kolaborasi pentaheliks dalam menyukseskan Lembur Raharja. Sebab, kolaborasi antarprogram menjadi sumber kekuatan untuk mengakselerasi pembangunan secara merata di desa-desa.
"Desa merupakan miniatur pembangungan sebuah negara dengan memanfaatkan potensi alam dan memberdayakan Sumber Daya Manusia (SDM) desa, pembangunan kesejahteraan sosial akan mulai terbentuk," katanya.
Dodo mengatakan, pihaknya pun sudah melaksanakan sejumlah langkah dalam mengimplementasikan program Lembur Raharja. Pertama, melaksanakan penelitian dan kajian. Kedua, melaksanakan penilaian instrumen indikator keberhasilan desa. Ketiga, koordinasi dengan pemerintah setempat.