Senin 13 Dec 2021 23:18 WIB

Menkes: Varian Omicron Belum Ditemukan di Indonesia

Hingga kini, varian yang dominan ditemukan di Indonesia adalah Delta.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Andri Saubani
Menteri Kesehatan RI, Budi G.Sadikin
Foto: KBRI Stockholm
Menteri Kesehatan RI, Budi G.Sadikin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan varian baru virus Corona B.1.1.529 atau Omicron belum ditemukan di Indonesia. Hal itu berdasarkan pemeriksaan sampel dari pasien Covid-19 melalui laboratorium whole genome sequencing (WGS) atau pengurutan genom.

"Dalam dua minggu terakhir Bandara Soekarno Hatta itu masuk 33 ribu inbound passangers, kami sudah PCR 98 positif dan 98-nya kami genome sequence sampai sekarang hasilnya masih varian Delta," kata Budi dalam Konfrensi Pers secara daring, Senin (13/12).

Baca Juga

Kemudian, dari pintu masuk melalui jalur laut atau pelabuhan, selama dua pekan terakhir sebanyak 3.500 penumpang dari luar negeri masuk ke Indonesia. Sebanyak 53 orang dinyatakan positif berdasarkan hasil tes PCR.

"Dari 53 ini 100 persen kami genome sequence sampai sekarang yang keluar masih Delta," ungkap Budi.

Sama halnya dengan jalur laut dan udara, untuk pintu masuk jalur darat juga belum ditemukan varian Omicron. "Untuk jalur darat paling barat masuk dari Entikong, 2 minggu terakhir masuk dua ribu penumpang. Kami tes semua PCR, 37 positif dan sampai sekarang masih semuanya varian Delta," ujar Budi.

Hingga kini, hanya ada 12 laboratorium yang mampu melakukan WGS. Pada pekan lalu, Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono Harbuwono memastikan jumlah laboratorium yang mampu mendeteksi varian baru Corona akan ditingkatkan menjadi 14 laboratorium.

Tak hanya itu, Dante juga mengungkapkan, pemerintah sedang menggencarkan metode baru mengidentifikasi varian Omicron dengan melihat tes PCR S Gen Failure Test.

"PCR khusus yang namanya s gen failure test itu akan mendeteksi, dengan menggunakan PCR kita bisa menentukan probable Omicron dengan mengetahui posisi khusus di sequencing DNA RNA-nya dan tempat yang khusus bisa mengidentifikasi Omicron," terang Dante pekan lalu.

Saat ini, metode itu juga sudah digunakan di setiap pintu perbatasan baik darat, laut maupun udara. "Sekarang, kami sudah punya 30 kit. 1 kit-nya sekitar 124 jadi sekarang kami sudah punya 3 ribu lebih tes yang akan mengidentifikasi Omicron dengan cara bukan WGS tapi RNA," kata dia pekan lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement