Selasa 07 Dec 2021 17:00 WIB

Belum Ada Bukti Vaksin AstraZeneca Bisa Sebabkan Kebutaan

Penerima vaksin asal Malang mengalami penurunan penglihatan usai divaksinasi.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Friska Yolandha
Warga Kota Malang menceritakan pengalaman kebutaannya setelah mendapatkan vaksin AstraZeneca, Kamis (2/12).
Foto:

Tiba di tempat vaksin, Joko langsung melakukan skrining dan seluruhnya dianggap normal. Proses vaksinasi berjalan lancar sampai akhirnya dia kembali ke rumah. Di kediamannya, Joko mulai merasa mual dan muntah sebanyak dua kali.

Merasa tidak sehat, Joko langsung menghubungi istrinya yang sedang bekerja. Dia pun diminta untuk mengonsumsi vitamin C lalu dia pun tertidur. Kemudian sekitar pukul 22.00 WIB, Joko merasakan matanya mulai kabur saat sedang memainkan ponsel.

Awalnya, Joko mengira kekaburan pada matanya akibat rasa kantuk. Dia pun tertidur lalu terbangun pada keesokan harinya. "Sabtu paginya gelap gulita itu. Laporan ke Pak RW dibawa ke RS Refa Husada, dari Refa Husada dirujuk ke RSU sampai sekarang," jelasnya.

Kebutaan yang dialami kedua matanya berlangsung sekitar tiga hari. Setelah itu, tubuhnya lemas seperti terkena penyakit stroke. Dia tidak mampu menggerakkan tubuhnya selain tangan dan kepala.

Akibat kebutaannya tersebut, Joko pun terpaksa meninggalkan pekerjaannya. Saat itu, dia sedang bekerja sebagai kuli di wilayah Karangploso, Kabupaten Malang. "Kerjanya ditinggal sampai sekarang," ungkapnya.

 

Untuk saat ini, Joko mengaku, penglihatan matanya sudah berangsur baik hingga 75 persen. Setidaknya dia sudah bisa melihat meskipun hanya warna hitam putih. Hal terpenting, dia sudah bisa jalan sendiri dan mengasuh anaknya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement