REPUBLIKA.CO.ID, KENDAL -- Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal, Dudung Abdurachman memimpin upacara militer prosesi pemakaman prajurit TNI AD, Serka (Anumerta) Ari Baskoro. Pemakaman Air berlangsung di taman pemakaman umum (TPU) keluarga Kasijan Wiryo Suharjo, Desa Pidodo Kulon, Kecamatan Patebon, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Senin (22/11).
Almarhum Ari gugur saat melaksanakan tugas sebagai satuan tugas operasi penebalan Apter BKO Gelombang II Kodam XVII/Cenderawasih dan Kodam XVIII/Kasuari. Ari menjadi korban keganasan kelompok separatis teroris (KST) Papua yang menyerang Koramil Suru-Suru, Kabupaten Yakuhimo, Papua, Sabtu (20/11).
Merujuk siaran pers Dispenad, Rabu (23/11), serangan KST dipimpin Tendius Gwijangge, menyebabkan Pejabat Danramil Persiapan Suru-Suru Kapten Inf Arfiandi Sukamta mengalami luka tembak, dan seorang personel TNI AD atas nama Serka (Anumerta) Ari gugur.
Saat pelaksanaan upacara pemakaman, Dudung mewakili seluruh keluarga besar TNI AD, menyampaikan ungkapan duka cita yang mendalam atas gugurnya salah satu prajurit terbaik. Dia menyebut, semua yang hadir dalam pemakaman bisa menyaksikan tinta emas dalam sejarah bangsa yang dikuti Ari.
"Seorang kesatria bangsa, almarhum Serka (Anumerta) Ari Baskoro, anggota Yonif RK 113/JS, Kodam Iskandar Muda yang sedang melaksanakan tugas sebagai Satgas Apter di Koramil Suru-Suru, Kabupaten Yahukimo, tanpa menghitung berapa untung yang ia dapat dari negara, menjalankan tugas dan berkorban menyelesaikan permasalahan saudara-saudara kita sebangsa dan setanah air di Papua," ujar Dudung.
Ari merupakan anak ke-3 dari tiga bersaudara, putra dari Endro Subroto dan Titik Kisworini. Semasa berdinas, Ari tercatat sebagai anggota Yonif RK 113/Jaya Sakti (JS) Brigif 25/Siwah, Kodam Iskandar Muda yang menjabat sebagai Baton lll Kipan D.
Menurut Dudung, Ari telah membuktikan dirinya menjalankan kehormatan, secara moral, dan berintegritas. "Kita mengetahui dedikasi, loyalitas dan keteguhan almarhum terhadap tugas sebagai prajurit TNI-AD. Dia gugur sebagai pahlawan. Pahlawan negeri ini, pahlawan bagi bangsa ini, dan pahlawan bagi kita semua."
Dengan gugurnya Ari, menurut Dudung, Indonesia, khususnya TNI AD kehilangan salah seorang putra terbaik bangsa yang selalu memegang teguh prinsip perjuangan dalam mewujudkan cita-cita bangsa dan negara. Pasalnya, semasa hidupnya, almarhum berdinas dengan baik.
Selain itu, juga menjalankan semua tugas dan tanggung jawabnya sepenuh hati sebagai seorang prajurit sejati. "Dengan jujur dan hati yang bersih kita patut mengakui begitu banyak jasa yang telah almarhum berikan kepada bangsa dan negara. Namun sebagai manusia biasa tentulah tidak luput dari kesalahan dan kekhilafan," kata Dudung.
Untuk itu, eks Pangkostrad tersebut mengajak seluruh rekan, keluarga, maupun warga yang hadir untuk berkenan melapangkan dada seraya memaafkan segala kesalahan almarhum semasa hidupnya, baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja.
Baca juga : Dudung Ingatkan Prajurit TNI Agar Sayangi Warga Papua
"Kepada keluarga almarhum yang ditinggalkan, kita mendoakan kepada Tuhan YME, agar senantiasa dilimpahkan ketabahan dan kesabaran dalam menerima musibah ini, serta dapat menerima kepergian almarhum dengan ikhlas dan tawakal," kata Dudung.