Rabu 24 Nov 2021 00:35 WIB

Jeda Kemanusiaan dan Dialog, Upaya Tangani Konflik di Papua

Panglima TNI telah menyiapkan sejumlah langkah terkait penanganan konflik di Papua.

Rep: Flori Sidebang/ Red: Agus Yulianto
Baku tembak TNI dan teroris KKB Papua terjadi di Nduga Papua. Kontak tembak (ilustrasi)
Foto:

Pendekatan berbeda

Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengaku akan melakukan pendekatan yang berbeda untuk menangani konflik di Papua. "Memang itu rencana saya. Tapi yang jelas kemarin itu bukan sesuatu yang saya kaget. Karena apa, kita sudah mengamati," kata Andika kepada wartawan di Mabesal Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (21/11).

Andika menjelaskan, dia telah menyiapkan sejumlah langkah terkait penanganan konflik di Papua seperti yang dia sampaikan saat fit and proper test di DPR beberapa waktu lalu. Di antaranya, mendorong peningkatan kualitas koordinasi dan pendekatan humanis dengan kelompok yang ada.

"Kita akan lakukan suatu pendekatan yang berbeda. Sehingga saya harap akan lebih efektif," ujarnya.

Sebelumnya, Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Arm Reza Nur Patria mengungkapkan, seorang personel TNI yang bertugas dalam satuan Bawah Kendali Operasi (BKO) Aparat Teritorial Koramil Persiapan Suru-Suru, Yahukimo, Papua ditembak mati oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB). Peristiwa itu terjadi pada Sabtu (20/11) pagi.

"Mengakibatkan dua orang korban, satu meninggal dunia dan satu luka-luka," kata Reza, Sabtu.

Reza menjelaskan, penembakan itu terjadi sekitar pukul 06.00 WIT. Saat itu, sambung dia, beberapa anggota dari satuan tersebut sedang berangkat dari Koramil untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari menggunakan speedboat.

Dalam perjalanan, jelas Reza, tiba-tiba terjadi penembakan yang diduga dilakukan oleh kelompok separatis teroris (KST). Akibatnya, dua personel TNI menjadi korban.

"Sekira pada pukul 18.00 WIT kedua korban tersebut telah dapat dievakuasi dengan menggunakan Helikopter ke RSUD Dekai," ungkap dia.

Reza menyebut, pada Ahad, 21 November 2021 kedua korban akan dievakuasi ke Jayapura untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. Dia menjelaskan, keberadaan Satuan BKO Apter Kodim Koramil Persiapan di wilayah Provinsi Papua  memiliki tugas untuk berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat dalam rangka menyiapkan sarana dan prasarana Kodim dan Koramil. 

Sebab, saat ini masih jumlah Kodim dan Koramil masih minim. Selain itu, tugas dari satuan BKO Apter adalah untuk membantu pemerintah daerah dalam meningkatkan taraf perekonomian masyarakat Papua. 

 

"Penembakan yang dilakukan oleh KST tersebut menunjukkan bahwa kelompok ini tidak menginginkan adanya peningkatan perekonomian bagi masyarakat Papua dengan aksi-aksi penyerangan dan teror yang kerap kali dilakukan bukan hanya kepada aparat TNI Polri, namun juga masyarakat lainnya," tutur dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement