Ahad 21 Nov 2021 14:14 WIB

Kepala BNPB Kunjungi Lima Posko Pengungsian Banjir Kalteng

BNPB memastikan stok logistik mencukupi kebutuhan masyarakat terdampak.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Gita Amanda
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Mayjen TNI Suharyanto memberikan bantuan logistik dan Dana Siap Pakai (DSP) kepada pemerintah kabupaten/kota terdampak banjir di Provinsi Kalimantan Tengah.
Foto: BNPB
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Mayjen TNI Suharyanto memberikan bantuan logistik dan Dana Siap Pakai (DSP) kepada pemerintah kabupaten/kota terdampak banjir di Provinsi Kalimantan Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKARAYA -- Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Mayjen TNI Suharyanto melakukan peninjauan situasi lapangan dan pos pengungsi banjir di lima titik di wilayah Kalimantan Tengah (Kalteng), Ahad (21/11). Agenda tersebut menjadi rangkaian kunjungan kerja Kepala BNPB hari kedua di Borneo setelah sebelumnya juga melakukan kunjungan kerja meninjau banjir di Kalimantan Barat.

Lokasi pertama yang dikunjungi Kepala BNPB adalah Pos Pengungsi Kabupaten Pulang Pisau, Bukit Rawi, Desa Penda Barania. Di posko tersebut, Kepala BNPB memastikan stok logistik mencukupi kebutuhan masyarakat terdampak.

Baca Juga

Adapun lokasi kedua, Kepala BNPB melihat bagaimana kondisi banjir yang menggenangi ruas Jalan Poros Tengah Trans Kalimantan menuju Buntok-Gunung Mas. Di lokasi tersebut, lulusan terbaik Sesko TNI 2013 itu sudah melihat tinggi muka air telah mengalami penurunan yang signifikan dan kondisi kehidupan masyarakat sudah mulai berjalan normal.

Peninjauan selanjutnya adalah Pos Pengungsi Jalan Arut, Kota Palangkaraya. Di titik itu, Kepala BNPB melihat bagaimana dapur lapangan beroperasi dengan baik guna memberikan kebutuhan dasar pangan bagi warga di pengungsian.

Lokasi ke empat yang dikunjungi adalah pos pengungsian warga Flamboyan Bawah di Gor Sanaman Mantikei. Di lokasi tersebut, Kepala BNPB sempat menghibur anak-anak pengungsian dan memberikan hadiah kepada mereka dalam program trauma healing. Usai beranjak dari Gor Sanaman, Kepala BNPB melanjutkan peninjauan yang terakhir di Kompleks Mandawai, Pasar Kahayan, Kota Palangkaraya. Di lokasi itu, Kepala BNPB menyerahkan bantuan logistik dan obat-obatan kepada warga terdampak.

Dari seluruh rangkaian peninjauan tersebut, mantan Pangdam V Brawijaya itu melihat bahwa penanganan banjir dan pengungsi sudah berjalan dengan baik. Warga terdampak juga dalam kondisi sehat dan tidak ada kendala. Hal itu sebagaimana tujuan awal peninjauan yakni guna memastikan penanganan banjir dan pemberian logistik serta peralatan, yang menjadi hak para warga terdampak telah terpenuhi dan tertangani dengan baik.

“Kami ingin memastikan langsung penanganan di lapangan," ujarnya seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Ahad (21/11).

Ia menambahkan, hal-hal yang harus diadakan sudah tersedia. Sudah ada posko, data di situ lengkap, kemudian yang utama adalah dapur umum. Sebab, dia melanjutkan, masyarakat yang terdampak ini  tentu saja butuh logistik. Kemudian ia mengeklaim lihat setiap hari dapur umum sudah membuat masakan setiap hari. Menunya cukup baik.

Suharyanto juga mengapresiasi seluruh komponen dari pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota di Kalimantan Tengah dan BNPB atas sinergi yang baik dalam memberikan respon cepat penanganan bencana banjir. Menurutnya, langkah-langkah jangka pendek dalam penanganan banjir itu kini telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat terdampak. “Langkah-langkah jangka pendek saya lihat sudah baik," ujarnya.

Kemudian dari pemerintah provinsi, kabupaten/kota dan BNPB sudah menyalurkan bantuan dan telah sampai ke masyarakat. Baik berupa makanan ada selimut, tenda dan sebagainya.

Di akhir peninjauan, Kepala BNPB berharap agar kondisi banjir dapat segera surut dan semuanya dapat kembali berjalan normal. Lebih lanjut, lulusan Akmil 1989 itu juga meminta sinergitas antara pemerintah daerah se-provinsi Kalimantan Tengah bersama BNPB agar segera membuat kajian lebih dalam dan konprehensif terkait hal-hal yang dapat mengurangi dampak dan potensi bencana banjir, sehingga kejadian yang sama tidak terulang untuk ke depannya.

Menurutnya, perlu dilakukan kajian secara komprehensif dari pemerintah daerah. Oleh karena itu, dia melanjutkan, BNPB akan menerjunkan tim untuk segera mengambil data dan fakta untuk menentukan solusi jangka pendek dan jangka panjang penanganan banjir di Kalimantan Tengah.

“Diharapkan di akhir tahun 2022 tidak terjadi banjir seperti sekarang ini. Karena akhir tahun diperkirakan curah hujan akan tinggi seperti sekarang ini,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement