REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah mendukung penuh pengembangan game lokal agar bisa penguasa di negeri sendiri. Karena, hingga saat ini, game impor masih cukup mendominasi dengan pertumbuhan pengguna yang terus meningkat.
"Kami mencoba balancing produk impor, dengan mendukung start up lokal untuk terus berinovasi, sehingga produk games luar negeri, bisa digantikan produk lokal," ujar Kepala Staf Kepresidenan Jenderal TNI (Purn) Moeldoko saat kunjungan ke perusahaan produsen game Agate di Gedebage, Kota Bandung, Selasa (16/11).
Moeldoko mengatakan, maraknya games luar negeri yang banyak digunakan di Indonesia, pernah dibahas dalam rapat terbatas. Pemerintah, telah melihat dan akan mengambil beberapa langkah penting agar games lokal bisa berkembang di negeri sendiri.
"Berbagai persoalan kita inventarisir dan mencari berbagai hambatannya. Tinggal kita buat dalam bentuk regulasi sehingga startup lokal bisa terus berkembang," katanya.
Selain itu, kata dia, kementerian teknis terkait juga terus melakukan berbagai upaya seperti penyetaraan developer game, sertifikasi game lokal, serta menyelenggarakan berbagai program mulai dari pembinaan, fasilitas, dan insentif, untuk mendorong pertumbuhan industri game dalam negeri.
Temasuk, kata dia, digelarnya Piala Presiden E-sports 2021 menjadi momentum Pemerintah RI dalam memaksimalkan potensi dan memajukan industri game dalam negeri. Pada kompetisi itu, ada dua game lokal yang diikutkan menjadi salah satu olahraga.
“Game merupakan salah satu industri yang saat ini menjadi prioritas pemerintah untuk terus dikembangkan. Industri game sarat akan teknologi canggih dan rumit yang harus kita kuasai untuk bisa bersaing secara global," kata Moeldoko.
Ke depan, pihaknya akan terus mendorong dan mengupayakan agar game-game buatan anak bangsa bisa menguasai market. Tidak hanya di dalam negeri, tapi juga ke mancanegara.
Indonesia, kata Moeldoko, memiliki potensi besar untuk menjadi pemain utama dalam industri game dunia. Selain penguasaan teknologi, salah satu modal pentingnya adalah market game di Indonesia yang sangat besar dan selama ini masih didominasi game populer mancanegara.
Sementara menurut CEO & Co-founder Agate Arief Widhiyasa, merasa terhormat atas atensi pemerintah melalui kunjungan KSP dan jajaran kementerian lainnya. Arief mengatakan, PT Agate Internasional yang didirikan sejak 2009 di Bandung merupakan perusahaan game yang sepenuhnya dimiliki dan diisi oleh talenta-talenta lokal.
Dukungan pemerintah, sangat diharapkan untuk bisa memajukan industri game lokal agar mampu tumbuh menjadi kebanggaan nasional. “Ini kebanggaan bagi kami di Agate bahwa pemerintah memberikan perhatian khusus bagi para pelaku industri game dalam negeri. Dari dialog tadi, kami juga memahami upaya-upaya yang sedang dilakukan pemerintah, dan dalam hal ini kami sangat siap untuk bersinergi ke depannya agar bagaimana industri game kita betul-betul bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri,” papar Arief.
Ketua Penyelenggara Piala Presiden Esports 2021 Rangga Danu Prasetyo mengatakan, sebagai mitra pemerintah dalam penyelenggaraan Piala Presiden E-sports 2021 telah mengambil langkah konkrit untuk memberi ruang seluas-luasnya bagi game lokal di ajang esports terbesar di Tanah Air.
Hingga saat ini, kata dia, Piala Presiden Esports 2021 turut mempertandingkan dua game buatan dalam negeri yaitu Lokapala besutan Anantarupa Studios serta Battle of Satria Dewa garapan Semisoft & BANG Indonesia.
Perlu diketahui, Piala Presiden Esports 20021 saat ini tengah menyelesaikan babak kualifikasi regional dan akan berlanjut ke babak kualifikasi terbuka serta kualifikasi tertutup. Lebih dari 107 ribu atlet esports ikut berkompetisi untuk memperebutkan predikat terbaik di kancah esports nasional. Puncaknya akan bergulir di babak Grand Final Piala Presiden Esports 2021 yang dipusatkan di Nusa Dua, Bali, pada Desember mendatang.