REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mengimbau masyarakat agar tidak khawatir ataupun panik terhadap masalah beras saat ini. Dia mengeklaim, harga beras saat ini telah mengalami tren penurunan dan ketersediaan pasokan kualitas medium maupun premium kembali normal.
"Masyarakat tidak perlu panic buying, karena stok ada dan beli secukupnya," kata Moeldoko dalam Rapat Koordinasi Upaya Pengendalian Harga Beras di Gedung Bina Graha, Jakarta Pusat, dikutip dari siaran pers KSP pada Sabtu (2/3/2024).
Mantan panglima TNI itupun menyoroti adanya masalah distribusi beras dan harga yang di atas harga eceran tertinggi (HET) di ritel modern. Kondisi itu yang menyebabkan masih tingginya harga beras di masyarakat, meskipun tren harga beras menurun dan ketersediaan mencukupi di sejumlah pasar induk.
Baca: KSAD Umumkan 18 Satuan akan Dibangun di Sekitar IKN
Untuk menanganinya, Moeldoko menekankan, perlunya tata kelola penanganan pangan secara menyeluruh. Salah satunya, dengan melakukan relaksasi satgas pangan. "Utamanya, untuk mengisi dulu wilayah-wilayah yang stoknya terbatas di ritel modern," kata Moeldoko.
Eks KSAD tersebut juga mengingatkan agar seluruh pihak berkoordinasi untuk menyelesaikan persoalan beras saat ini. Selain itu, ia juga menyoroti antrean warga dalam operasi pasar, yang membuat Bulog kehabisan stok beras lima kilogram.
Menurut Moeldoko, hal itu disebabkan keterbatasan pengemasan beras Stabilisasi Pasokan Harga Pasar (SPHP) dalam isian lima kilogram. "Distribusi dan pengemasan ini harus diusahakan secara cepat, supaya tidak ada lagi antrean," katanya.
Baca: Wamenhan Singgung Modernisasi TNI dengan Pembelian Pesawat MRTT Airbus A330
"Tempat antrean juga harus layak, gunakan semua sarana. Pemda, kepolisian, kodim semua harus ikut turun dan berpikir lebih detail, jangan asal dan sesuaikan kondisi riil di lapangan," ujar Moeldoko.
Terkait permasalahan distribusi beras impor, Moeldoko berpesan agar Bulog melakukan koordinasi dengan Pelindo dan Bea Cukai untuk mempercepat proses pembongkaran stok beras impor di pelabuhan. "Segera undang untuk bicara soal distribusi (beras), jangan lama di pelabuhan, prioritaskan," ujarnya.