Kamis 11 Nov 2021 21:32 WIB

Golkar Siap Pinang Ganjar Kala Megawati Masih Berkontemplasi

Golkar menilai, munculnya relawan pendukung Ganjar sama seperti saat Jokowi nyapres.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Foto:

Politikus PDIP, Andreas Hugo Pareira mengatakan, munculnya deklarasi relawan yang mendukung kader tertentu juga tak menjadi acuan PDIP dalam menunjuk seseorang sebagai capres. Alasannya, keputusan tersebut harus melewati banyak pertimbangan dan mekanisme politik.

"Kita tunggu apa keputusan dari ketum nanti. Bahwa apa yang sekarang ada adalah akumulasi dan kita berharap ke depan akan terjadi akumulasi kekuatan siapa yang diusung partai," ujar Andreas di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (11/11).

Kendati demikian, ia mengakui, bahwa relawan menjadi salah satu faktor pendorong meningkatkan elektabilitas seseorang. Ia melihat, relawan adalah aset politik dalam setiap kontestasi.

"Relawan ini memang aset, ini aset politik, aset elektoral yang harus dimanage dengan baik, dikelola dengan baik," ujar Andreas.

Menurutnya, relawan perlu dikelola dengan baik untuk memunculkan manfaat elektoran bagi orang yang didukungnya. Hal tersebut berhasil, ketika relawan berperan dalam pemenangan Jokowi pada 2014 dan 2019.

"Sehingga faktor relawan memang kemudian mendongkrak bener, membuat politik itu mrnjadi meriah. Meriah dalam arti tingkat partisipasinya, tetapi juga ini mendorong elektabilitas dan juga pihak pemenangan," ujar Andreas.

Andreas menegaskan, hingga saat ini partainya belum memutuskan apa pun terkait Pilpres 2024. Ia menyebut, partainya menunggu momentum yang tepat untuk menyampaikannya.

"Politik itu kan soal momentum, bukan soal cepat lambat. Sekarang siapa yang memutuskan? Saya bilang kotak pandoranya (Pilpres 2024) ada di PDIP," ujar Andreas.

Ia menjelaskan, keputusan terkait Pilpres 2024 merupakan kewenangan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Adapun hingga saat ini, ia menyebut bahwa Presiden kelima Republik Indonesia itu tengah melakukan perenungan dan kontemplasi.

"Orang banyak berpikir bahwa itu metode survei elektabilitas itu satu-satunya, di PDIP kita tak melihat itu sebagai satu-satunya. Ada cara lain bagaimana membuat keputusan itu yang saya kira perlu dipahami lebih jauh," ujar Andreas.

Elektabilitas Ganjar Prabowo belakangan terus meningkat saat dua pesaingnya terdekatnya Prabowo Subianto dan Anies Baswedan stagnan. Jika sebelumnya, Litbang Kompas menempatkannya di atas bersama Prabowo Subianto dengan angka elektabilitas 13,9 persen, selanjutnya Poltracking Indonesia lewat hasil survei yang digelar pada 3 hingga 10 Oktober 2021, menempatkan Ganjar berada di paling atas dengan elektabilitas sebesar 18,2 persen.

Untuk kali pertama Ganjar melampaui Prabowo yang berdasarkan survei Poltracking meraih elektabilitas 17,1 persen. Sementara, Anies ‘nyaman’ di posisi ketiga dengan 10,2 persen.

photo
Lima Nama Capres di Tiga Hasil Survei - (Infografis Republika.co.id)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement