REPUBLIKA.CO.ID, oleh Nawir Arsyad Akbar, Febrianto Adi Saputro
Partai Golkar semakin terbuka mengutarakan niat untuk 'menampung' Ganjar Pranowo jika gubernur Jawa Tengah itu nantinya tidak diusung oleh PDI Perjuangan (PDIP) pada Pilpres 2024. Hal itu ditegaskan oleh Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Nurdin Halid menyambut banyaknya usulan relawan agar Golkar meminang Ganjar.
"Kalau Ganjar tidak ada tempat di partai, Golkar terbuka. Apakah di nomor satu (capres) atau nomor dua (cawapres)? Itu soal nanti," ujar Nurdin di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (11/11).
Nurdin menjelaskan, Partai Golkar memang berusaha mengusung Airlangga Hartarto sebagai capres. Namun, untuk bisa maju dalam kontestasi, partainya membutuhkan koalisi dan pasangan untuk Airlangga, mengingat ambang batas pencalonan presiden adalah sebesar 20 persen.
"PKB ada Cak Imin, Golkar tinggal butuh satu partai, PDIP tidak perlu. Ada tiga partai yang butuh satu partai, satu partai butuh satu partai, yaitu Golkar," ujar Nurdin.
Banyaknya deklarasi relawan yang mendukung Ganjar, dinilai Golkar sebagai bentuk aspirasi masyarakat di tingkat akar rumput. Fenomena itu pun terjadi pada 2014 ketika banyak relawan mendorong Joko Widodo (Jokowi) untuk menjadi capres.
"Kemenangan Pak Jokowi dilahirkan oleh para relawan-relawan yang mampu menciptakan, menggerakkan masyarakat, militan, dan kemudian dikonversi menjadi kemenangan suara," ujar Nurdin.
"Jadi fenomena munculnya relawan secara dini menurut saya adalah sebuah fenomena demokrasi yang positif. Kenapa? karena itu akan bisa menjadi mesin pemanas, untuk demokrasi bergerak secara dinamis," imbuhnya.
Deklarasi dukungan relawan untuk Ganjar yang paling terbaru adalah dari Siap Ganjar Presiden (Sigap) Indonesi. Sekjen SIGAP Indonesia, Tam Hutabarat menegaskan bahwa dukungan tersebut murni berasal dari bawah.
"Sigap itu tidak ada afiliasi, kami tersendiri, ini murni dari rakyat biasa, aspirasi masyarakat, seluruh Indonesia, kami non partai, tapi kami dukung Ganjar Pranowo, itu saja," kata Tam dalam acara deklarasi yang digelar di Jakarta, Jumat (5/11).
Sigap berharap dukungan tersebut mampu menguggah hati PDIP untuk meminang Ganjar sebagai calon presiden 2024. Hal senada juga disampaikan Ketua Umum Sigap Indonesia, Suherman. Dirinya mengaku tak ada komunikasi dengan Ganjar ihwal deklarasi dukungan tersebut.
"Saya belum ada sama sekali komunikasi dengan Ganjar, murni, tidak ada yang menumpang atau mendongkrak, saya selaku ketum bertanggung jawab," tuturnya.
Suherman mengatakan, alasan Sigap Indonesia mendukung Ganjar lantaran gubernur Jawa Tengah tersebut merupakan sosok yang berani, jujur dan berwawasan global, serta memiliki kepedulian terhadap rakyat kecil. Ia menilai, sosok Ganjar tepat meneruskan pembangunan yang dilakukan Presiden Jokowi saat ini.
"Ganjar ini adalah jiwa yang merakyat ya, karena presiden kita jokowi, untuk meneruskan ialah Ganjar Pranowo calon presiden 2024 itu harga mati," ucapnya.