REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjelang peringatan Hari Pahlawan 2021 Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menghadiri kegiatan sarasehan dan doa bersama tingkat provinsi. Pada kesempatan itu, Ganjar berbincang langsung dengan veteran yang hadir dan berpesan kepada anak muda untuk tidak boleh kalah semangat dengan para pahlawan pejuang kemerdekaan bangsa.
"Dulu pahlawan yang memberikan spirit kepada bangsa negara, mengabdi dan akhirnya lahir republik ini. Ada tokoh agama yang berjuang, ada juga perempuan Aceh yang dibuang ke sini. Sekarang banyak anak muda, yang tidak boleh kalah semangat," ujar Ganjar, dalam keterangan tertulis, Rabu (10/11).
Hal itu dia sampaikan pada kegiatan sarasehan dan doa bersama di Pendopo Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Selasa (9/11). Setelah melaksanakan doa bersama dan menyapa para peserta yang hadir secara daring, Ganjar sempat bercengkerama langsung dengan seorang veteran yang hadir, yakni Suwoto.
"Dulu kira-kira berjuangnya di mana? Panjenengan dulu TNI? Jabatan terakhir panjenengan apa?" tanya Ganjar.
Suwoto menjawab pertanyaan tersebut dengan mengaku dirinya ikut berjuang di Kalimantan dan Timor-Timor. Purnawirawan TNI yang berpangkat Kepala Sersan itu mengungkapkan pengalamannya saat bertugas, yakni kerap menerima tembakan.
"Saya di Kalimantan, di Timor-Timor. Selama di sana satu tahun, mandi makan saja ditembaki terus. Dulu saya TNI, jabatan terakhir Kepala Sersan," jawab Suwoto.
Usai berbincang, Ganjar memanjatkan doa kepada Allah SWT agar arwah para pahlawan senantiasa diberi tempat yang penuh kenikmatan di sisi-Nya. Ganjar membeberkan, dirinya akan memperingati Hari Pahlawan 2021 dengan upacara bersama Bupati Blora dan Forkopimda di pemakaman umum yang terdapat pejuang perempuan dari Aceh, yakni makam Pocut Meurah Intan. Kegiatan itu, kata dia, akan dihadiri juga mahasiswa dari berbagai daerah dan masyarakat.
"Ini sangat jarang terjadi, tapi budaya tradisi ini akan kita teruskan dalam setiap perayaan pahlawan. Agar kita bisa menghayati bagaimana peran-peran dan catatan sejarah, termasuk para tokoh Aceh yang ada di Blora," katanya.