Senin 08 Nov 2021 12:48 WIB

Polisi Duga Ledakan di Kediaman Ortu Veronica adalah Petasan

Ledakan di rumah ortu di Jakbar, terkait Veronika yang membela KKB di Papua.

Rep: Ali Mansur/ Red: Erik Purnama Putra
Aktivis Papua Merdeka, Veronika Koman.
Foto: Ist
Aktivis Papua Merdeka, Veronika Koman.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polisi masih menyelidiki ledakan yang terjadi di rumah orang tua (ortu) aktivis hak asasi manusia Papua, Veronica Koman di Jakarta Barat (Jakbar) pada Ahad (7/11) sekitar pukul 10.45 WIB. Polisi menduga ledakan tersebut berasal dari petasan.

"Sementara dugaan kuat adalah petasan," kata Kepala Polres Metro Jakbar, Komisaris Besar (Kombes) Ady Wibowo yang dikonfirmasi di Jakarta, Senin (8/11).

Aparat sudah membawa sejumlah barang bukti dari rumah ortu Veronica yang berada di Jalan Jelambar Baru, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakbar itu ke Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Bareskrim Polri. Sampai dengan saat ini, pihak kepolisian masih terus menyelidiki penyebab ledakan.

Kepala Bagian Bantuan Operasi Densus 88 Antiteror Polri, Kombes Aswin Azhar Siregar, mengatakan, jajarannya sudah mendatangi lokasi tempat kejadian perkara (TKP). Hanya saja, belum dapat disimpulkan benda yang mengeluarkan suara ledakan itu adalah bom.

Baca: Veronica Koman Jawab Tudingan Polisi Soal Rekeningnya

"Sebagaimana bahan-bahan bom yang biasa digunakan kelompok teror yag ada. Dari pantauan, jaringan kelompok teror yang kita monitor belum menunjukkan keterkaitan dengan peristiwa ini," tutur Aswin.

Menurut Aswin, barang bukti yang mereka selidiki berupa pesan tertulis yang menyinggung masalah perbuatan Veronika Koman yang membela Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua yang ditemukan. "Diperkirakan ini merupakan bentuk ancaman terhadap penghuni rumah terkait tindakan-tindakan Veronica Koman," jelas Aswin.

Surat yang ditemukan di garasi rumah itu berisi pesan, "Warning!!! If The Police and Aparat dalam Maupun Luar Negeri Tidak Bisa Menangkap Veronika Kuman @Hero Pecundang dan Pengecut, Kami Terpanggil Bumi Hanguskan Dimanapun Bersembunyi. Maupun Gerombolan Pelindungmu". Veronika yang kini menetap di Australia mendukung kemerdekaan Papua.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement