REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI - Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Jawa Timur menggelar Uji Kompetensi Wartawan (UKW) pertama bersama Solopos Institute di Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (5/11). Terdapat 29 wartawan se-Jawa Timur mengambil bagian dalam kegiatan ini. Dalam kondisi pandemi Covid-19, seluruh peserta melalui standar protokol kesehatan dengan melakukan tes antigen.
Hadir dalam kegiatan ini Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur (Sekdaprov) Jawa Timur Heru Tjahjono, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas, Ketua AMSI Pusat, Wenseaslus Manggut, Ketua AMSI Jawa Timur Arief Rahman, Sekretaris AMSI Jatim Saptini Darmaningrum, pengurus pusat AMSI, Yatimul Ainun dan Suwarmin serta Tim Penguji dari Solopos Institute.
Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono menyebut media sebagai tonggak terdepan dalam pembangunan. Tanpa media, informasi keberhasilan pembangunan ini tak akan bisa tersampaikan kepada masyarakat.
"Saya mengucapkan semoga kegiatan uji kompetensi wartawan ini dapat berjalan lancar. Adanya kegiatan ini mudah-mudahan mendapat pelajaran kepada banyak media, karena sekarang media online sangat-sangat berpengaruh," kata Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono yang mewakili gubernur Jatim membuka kegiatan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) AMSI Jawa Timur secara virtual di Banyuwangi.
Sementara itu, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas mengucapkan selamat datang kepada seluruh peserta Uji Kompetensi Wartawan di Banyuwangi. Ipuk menyebut, media bagian penting dari perkembangan pemerintahan di daerahnya. Pihaknya berharap kegiatan ini nantinya memberi dampak positif perkembangan Banyuwangi dan Jawa Timur.
"Karena kita kadang disibukkan dengan berita-berita yang tidak jelas, siapa penulisnya, apa medianya sehingga sangat berdampak terhadap citra suatu daerah. Jadi kami berterimakasih kepada AMSI yang telah menyelenggarakan uji kompetensi wartawan di Banyuwangi. Sehingga dapat memperjelas asal usul kebenaran informasi dan medianya sehingga diharapkan juga dapat mengedukasi kepada masyarakat," ungkapnya.
Ipuk menjelaskan, Banyuwangi saat ini masuk di wilayah kondisi PPKM Level II. Banyuwangi cukup aman dan baik untuk menggelar acara, namun tetap dengan protokol kesehatan yang ketat.
"Kami berpesan selaku Pemerintah Kabupaten Banyuwangi untuk memberi kesempatan bagi seluruh penyelenggara maupun peserta di sela kegiatan ini agar bisa jalan-jalan untuk menikmati daerah ini," ujarnya.