Rabu 03 Nov 2021 22:11 WIB

Belajar Bahasa Inggris Dasar dalam Upaya Peningkatan SDM

Pelatihan bahasa inggris diharapkan memberi manfaat lebih luas untuk remaja Masjid

Kelompok dosen program studi (prodi) Bahasa Inggris dan Sastra Inggris Universitas BSI (Bina Sarana Informatika), melaksanakan pengabdian masyarakat (PM) bersama DKM Masjid Al Muttaqin, Sabtu (16/10) silam.
Foto: Universitas Bina Sarana Informatika
Kelompok dosen program studi (prodi) Bahasa Inggris dan Sastra Inggris Universitas BSI (Bina Sarana Informatika), melaksanakan pengabdian masyarakat (PM) bersama DKM Masjid Al Muttaqin, Sabtu (16/10) silam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kelompok dosen program studi (prodi) Bahasa Inggris dan Sastra Inggris Universitas BSI (Bina Sarana Informatika), melaksanakan pengabdian masyarakat (PM) bersama DKM Masjid Al Muttaqin, Sabtu (16/10) silam.

Kegiatan yang dilaksanakan secara daring ini, diketuai Ibnu Subroto dan beranggotakan Unpris Yastanti, Suci Riyanti, Otto Siregar, serta beberapa mahasiswa Universitas BSI dari prodi tersebut. PM ini berupa pelatihan bahasa inggris dasar, pada anggota DKM Masjid Al Muttaqin, Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

Baca Juga

Dalam sambutannya, Ibnu mengatakan, kegiatan PM tersebut juga mengundang remaja masjid lainnya yang terletak disekitar Masjid Al Muttaqin, seperti Masjid Al Falah, Masjid Nurul Iman, juga komunitas remaja lainnya. “Hal ini diharapkan agar kegiatan PM dapat diikuti oleh banyak peserta dan pelatihan ini memberikan manfaat yang lebih luas untuk remaja-remaja Masjid di sekitaran Cempaka Putih,” tutur Ibnu, Sabtu (16/10) silam.

Ia mengatakan, anggota DKM Masjid Al Muttaqin, merupakan santri yang masih aktif bersekolah mulai dari jenjang SMP dan SMA yang sangat memerlukan ilmu, peningkatan keterampilan dan wawasan tambahan dalam menyongsong masa depan dan perkembangan zaman. “Anggota DKM Masjid Al Muttaqin, sering mendapatkan kesulitan dalam menggunakan kosakata yang tepat dalam Bahasa Inggris. Selain itu kurangnya kepercayaan diri mereka, karena minimnya penguasaan Bahasa Inggris serta terbatasnya sumber daya manusia (SDM) sebagai pengajar,” jelasnya.

Ia menjelaskan, mengacu pada analisis situasi sebelumnya telah ditemukan beberapa kendala. Remaja Masjid memiliki beberapa kendala sehubungan kemampuan berbahasa Inggris. Terutama dalam berbicara, menceritakan peristiwa dan kejadian yang pernah terjadi sebelumnya menggunakan tenses yang tepat.

“Oleh karena itu, pada kegiatan PM kali ini, kami dari prodi Bahasa Inggris dan Sastra Inggris Universitas BSI, mengadakan pelatihan pembelajaran bahasa Inggris dengan tema ‘Basic English of Past Activities’,” pungkasnya.

Selanjutnya, PM ini dilanjutkan dengan pemaparan materi tentang basic english of past activities pada anggota DKM Masjid Al Muttaqin, Cempaka Putih, Jakarta Pusat yang disampaikan oleh Suci selaku tutor. Ia menjelaskan tentang Past Tense.

Simple past tense itu digunakan untuk menjelaskan kegiatan yang dimulai dan berakhir di masa lampau,” ujar Suci, Sabtu (16/10) silam.

Ia juga memaparkan mengenai regular dan irregular verbs. Regular verbs ialah kata kerja yang ditambahkan -ed bentuk lampaunya, seperti walked, stayed, arrived.

“Sedangkan irregular verbs ini yang dimaksud dengan kalimat kata kerja yang bentuknya tidak beraturan. Maksudnya kata dalam bentuk lampaunya akan berbeda,” pungkasnya.

Lanjutnya, ia juga menjelaskan tentang negative form dan question form. Kemudian, tim tutor dan dibantu mahasiswa yang hadir mengadakan sesi latihan soal-soal dan diskusi. Para peserta sangat antusias dalam mengikuti kegiatan ini.

Seperti halnya yang dituturkan oleh Ibrahim yaitu salah satu remaja Masjid Al Muttaqin dalam kegiatan PM dosen Universitas BSI. “Kegiatan ini sangat bermanfaat dan sangat berguna sekali dalam meningkatkan pengetahuan kami sebagai masyarakat dalam berbahasa Inggris. Sekarang saya memahami apa itu simple past tense dan penggunaanya,” ungkap Ibrahim, Sabtu (16/10) silam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement