Jumat 29 Oct 2021 20:11 WIB

Elektabilitas Puan Diprediksi Naik Pascajadi Capres 2024

Saat ini elektabilitas Puan masih tertinggal dengan kader PDIP lainnya.

Baliho kepak sayap kebhinekaan Puan Maharani terpasang di Jalan Brigjen Katamso, Yogyakarta, Rabu (11/8). Beberapa baliho Puan Maharani di Yogyakarta terpasang di sudut Kota Yogyakarta.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Baliho kepak sayap kebhinekaan Puan Maharani terpasang di Jalan Brigjen Katamso, Yogyakarta, Rabu (11/8). Beberapa baliho Puan Maharani di Yogyakarta terpasang di sudut Kota Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Elektablitas Ketua DPP PDIP Puan Maharani saat ini masih rendah dibandingkan kader lain di internal partai. Namun, situasi itu diprediksi akan berubah jika Puan sudah ditetapkan PDIP sebagai capres atau cawapres 2024.

Karena itu Pengamat politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio mengatakan, Puan tidak perlu mengkhawatirkan elektabilitasnya yang masih rendah. “Soal elektabilitas, Mbak Puan tidak usah khawatir. Elektabilitas otomatis akan melesat dengan sendirinya begitu resmi ditetapkan sebagai capres-cawapres 2024,” kata Hendri Satrio di Jakarta, Kamis (28/10).

Hendri menyebut dalam sejumlah survei, elektabilitas Puan memang masih tertinggal dibanding tokoh lain seperti Prabowo Subianto, Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Ridwan Kamil. Survei Poltracking Indonesia yang dilakukan pada periode 3-10 Oktober 2021 dan diumumkan pada Senin (25/10/2021) menempatkan Puan Maharani berada di urutan kedelapan dengan elektabilitas 1,9 persen dari 15 nama yang ditanyakan.

Dalam survei Charta Politika pada 12 Agustus lalu, menempatkan nama Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani di urutan terbawah elektabilitas 10 tokoh calon presiden atau Capres 2024, yakni hanya 1,4 persen. Hasil survei Indikator Politik Indonesia mencatat elektabilitas Ketua DPR Puan Maharani sebagai capres-cawapres  di Pilpres 2024 menurun meski baliho "Kepak Sayap Kebhinnekaan" disebar di sejumlah daerah dan viral di media sosial.

Berdasarkan hasil survei pada 30 Juli-4 Agustus, elektabilitas politisi PDI Perjuangan itu berada di angka 0,4 persen, turun dari elektabilitas pada April sebesar 1,1 persen. Namun, di saat yang sama, popularitas Puan mengalami peningkatan tipis. Pada April, tingkat keterkenalan Puan sebesar 50 persen. Saat ini, popularitas Puan mencapai 60 persen.

Menanggapi hasil survei tersebut, Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah tak khawatir. Dia yakin, ke depan, elektabilitas Puan Maharani akan meningkat seiring berjalannya waktu. Kata dia, saat ini Puan masih sibuk dengan kerja-kerja di DPR dan penanganan Covid-19. Selain itu, PDIP belum mendeklarasikan Puan sebagai capres atau cawapres.

Sementara, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin menyakini, PDIP akan tetap mengusung Puan Maharani untuk maju sebagai kandidat calon presiden 2024 dibanding kader lain di internal. Karena itu, PDIP terus berupaya menaikkan elektabilitas Putri Mahkota sampai benar-benar siap berkompetisi di pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

“Ini sudah ada bocoran dari internal PDIP. Mereka akan mengajukan Puan Maharani untuk maju sebagai kandidat calon presiden 2024. Kata mereka, menang bersama dan nyungsep juga bersama. Kalaupun nyungsep atau kalah itu sudah resiko karena mendorong figure yanag elektabilitasnya rendah,” kata Ujang Komarudin saat dihubungi, Rabu (27/10/2021).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement