REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakapolres Metro Jakarta Pusat AKBP Setyo Koes Heriyatno mengatakan, pelaku ekshibisionisme yang beraksi di dekat Stasiun Sudirman, Jakarta Pusat, adalah seorang pengamen jalanan berinisial WYS (27). Menurutnya, pengakuan pelaku melakukan aksi tak terpuji tersebut sekadar iseng.
"Kalau motivasi sementara dari pengakuan tersangka hanya iseng," ujar Wakapolres Metro Jakarta Pusat AKBP Setyo Koes Heriyatno dalam keterangannya, Rabu (27/12).
Menurut Setyo, pelaku sehari-hari bekerja sebagai pengamen jalanan. Ketika itu, pelaku sedang nongkrong di sekitar Stasiun Sudirman pada Jumat (15/10) sekitar pukul 19.20 WIB. Kemudian, ia melihat korban MS berjalan seorang diri. Setyo mengatakan, timbul fantasi dari yang bersangkutan dan dengan sengaja memamerkan alat vital ke arah korban. "Namun kami akan memeriksa lebih dalam," Setyo menambahkan.
Selanjutnya, kata Setyo, pihaknya akan memeriksa kejiawaan pelaku untuk mengetahui lebih jauh berkenaan dengan kesehatan mental dan jiwa. Namun, saat dilakukan penangkapan, pelaku tidak menunjukkan gelagat yang aneh.
"Kondisi pribadinya normal dan saat diamankan berlaku wajar kita akan tetap memeriksa psikologi kejiwaan," ungkap Setyo.
Selanjutnya, untuk mempertanggungjawabkan perbuatan, pelaku dijerat pasal berlapis, antara lain Undang-Undang Pornografi pada Pasal 36 juncto Pasal 10 Undang-Undang RI Nomor 44 tahun 2008. Selain, Pasal 281 KUHP. "Ancaman hukuman di atas 5 tahun penjara," tegas Setyo.
Sebelumnya, video pelaku memamerkan alat kelaminnya ke salah seorang pejalan kaki di sekitar Stasiun Sudirman, Jakarta Pusat, viral media sosial. Ketika itu, korban berjalan seorang diri pada pukul 19.00 WIB. Dari arah belakang, ada seorang pria yang tiba-tiba membuka celana sambil memegang alat kelamin.
"Jadi beberapa waktu lalu gue sempat ketemu sama pelaku ekshibisionis di jalan dari kantor gue menuju Stasiun Sudirman," ucap korban dalam video tersebut.