REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polisi menyelidiki kasus 35 orang keracunan di Koja, Jakarta Utara, usai menyantap nasi kotak berlogo Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Terkait insiden keracunan itu, pihak berwajib telah meminta keterangan dari pengurus PSI dan para saksi.
"Sudah diambil semua keterangannya baik dari PSI, korban, terus yang melaksanakan masak, catering, sudah diperiksa," ujar Kapolsek Koja AKBP Abdul Rasyid saat dihubungi awak media, Selasa (26/10).
Dari pengurus PSI itu, kata Abdul Rasyid, penyidik sudah memeriksa dua orang, yaitu Ketua DPC Kecamatan Koja dan Ketua DPD Kelapa Gading, pada Selasa (26/10). Namun ia belum memerinci soal pemeriksaan kedua dua orang pengurus PSI. Namun, pastinya, kata dia, pemeriksaan tersebut dilakukan untuk menggali tujuan pemberian nasi kotak berlogo PSI itu kepada warga.
"Kita menanyakan kegiatan apa, tujuannya apa. PSI kan partai, apakah dia mencari suara atau mencari apa. Kita belum tahu ke situ atau mencari pendekatan atau apa," tutur Abdul.
Sebelumnya, 35 warga RW 006 Kelurahan Koja, Jakarta Utara, keracunan setelah menyantap nasi kotak berlogo PSI. Ketika itu, sekitar 80 warga menerima nasi boks berlogo PSI. Nasi kotak itu bermenu nasi, telur, buncis, dan orek tempe. Kemudian dari 35 orang yang keracunan, 24 orang dirawat di RSUD Koja. Hingga saat ini sudah beberapa warga sudah dibolehkan pulang dari rumah sakit.