Sabtu 09 Oct 2021 00:04 WIB

'Dinyinyiri' LaporCovid-19, TNI Malah Dipuji IDI Hingga Ahli

Yang penting dalam kondisi pandemi adalah kerja sama, tidak saling menyalahkan.

Prajurit TNI Angkatan Laut membantu mendorong kursi roda warga yang telah divaksin COVID-19 di Lapangan Thor, Surabaya, Jawa Timur.
Foto:

Berbeda dengan opini 'nyinyir' LaporCovid-19, beberapa lembaga seperti Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi), hingga Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) justru menilai sebaliknya. Menurut mereka, Tentara Nasional Indonesia (TNI) memiliki peran yang baik dalam penanganan virus ini.

Ketua Tim Advokasi Pelaksanaan Vaksinasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Iris Rengganis menjelaskan, militer ikut memberikan penanganan saat kejadian bencana alam, pengungsian, hingga wabah penyakit.

"Pandemi Covid-19 kan termasuk (wabah penyakit), khususnya percepatan penanganan pandemi Covid-19 jenis operasi kemanusiaan," ujarnya saat dihubungi Republika, Jumat (8/10).

Pada masa pandemi Covid-19, Iris melanjutkan, pihak TNI juga mengadakan fasilitas kesehatan seperti rumah sakit, penyediaan tenaga medis, baik dokter spesialis dan dokter umum. Tak hanya itu, ia menyebutkan pihak militer juga mengamankan jalur logistik, pengamanan fasilitas publik, pengamanan protokol kesehatan hingga mendistribusi berbagai alat kesehatan ke provinsi dengan pesawat angkut, dan armada truknya.

"Tapi ini tidak terlalu diangkat dan tidak kelihatan, padahal mereka sudah melakukannya. Sebetulnya kerja sama TNI bagus sekali," ujarnya.

Terkait ketua Satgas Penanganan Covid-19 yang bukan diisi pihak medis melainkan militer, ia menjelaskan sebenarnya tidak harus selalu seperti itu. Menurutnya, pejabat yang memimpin penanganan Covid-19 bisa dari siapa saja, yang jelas dapat mengurus manajemennya.

Namun, ia menilai militer baik dalam kepemimpinanannya karena telah memiliki pesawat, alat logistik lebih baik dan itu yang memungkinkan mereka bisa bergerak cepat. Sementara itu, pihak medis menangani kebutuhan kesehatan. Artinya, para dokter dan tenaga medis lah yang menangani penyakit dan pasiennya.

"Jadi, kalau dokter juga yang menjadi ketua penanganan Covid-19 maka bisa tak fokus. Padahal, dokter harus memikirkan kondisi pasien, hingga memberikan rekomendasi," katanya.

Ia menambahkan, di dalam tubuh militer juga ada dokter yang nantinya ikut membantu pemerintah dalam menjembatani penanganan Covid-19. Jadi, dia melanjutkan, semua pihak harus bekerja sama di saat pandemi seperti sekarang.

"Yang penting saat kondisi pandemi adalah kerja sama, tidak saling menyalahkan. Ayo dibantu, jangan memikirkan siapa yang berkuasa, mari bergandengan tangan untuk menangani pandemi," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement