Rabu 06 Oct 2021 17:48 WIB

Penyaluran BLT Dana Desa Diklaim Capai Rp 15,4 Triliun

Sebanyak 38 persen keluarga penerima manfaat merupakan perempuan kepala keluarga.

Rep: Febryan A/ Red: Agus raharjo
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar melakukan pemutakhiran data berbasis SDGs Desa. Hal ini dilakukan untuk memastikan program pembangunan dilakukan secara tepat berdasarkan kebutuhan masing-masing desa.
Foto: istimewa
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar melakukan pemutakhiran data berbasis SDGs Desa. Hal ini dilakukan untuk memastikan program pembangunan dilakukan secara tepat berdasarkan kebutuhan masing-masing desa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) telah menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa sebanyak Rp 15,4 triliun per 6 Oktober 2021. Realisasi penyaluran ini sudah 76 persen dari target total.

"Realisasi BLT Dana Desa per 6 Oktober 2021 adalah Rp 15.427.595.100.000," kata Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar dalam konferensi pers daring, Rabu (6/10).

Halim menjelaskan, dana sebanyak itu disalurkan kepada 5.620.636 keluarga penerima manfaat (KPM) yang tersebar 74.743 desa. Tiap KPM menerima Rp 300 ribu per bulan. "Mekanisme penyalurannya, 87 persen tunai dan 13 persen transfer ke rekening KPM," kata Halim.

Penyaluran dilakukan setiap bulan sejak Januari 2021 hingga Desember 2021. Sebagian KPM telah menerima BLT Dana Desa bulan November dan Desember dengan skema pencairan ganda.

Halim menyebut, sebanyak 38 persen KPM ialah perempuan kepala keluarga (PEKKA). Adapun pekerjaan para KPM terbagi dalam tujuh kategori. Mulai dari petani sebanyak 51,8 persen, buruh tani 29,4 persen, dan nelayan 2,1 persen. Lalu buruh nelayan 1,6 persen, buruh pabrik 1,8 persen, guru 0,4 persen, serta pedagang dan UMKM 13,1 persen.

Dengan tersalurkannya BLT Dana Desa Rp 15,4 triliun, kata Halim, berarti realisasinya sudah 76 persen dari target. Adapun target penyaluran BLT Dana Desa hingga Desember 2021 adalah 20,23 triliun.

Target yang ditetapkan Halim berbeda dengan yang pernah disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani pada Juli lalu. Ketika itu, Sri mengatakan BLT Dana Desa ditargetkan untuk 8 juta KPM dengan alokasi anggaran Rp 28,8 triliun.

Menanggapi perbedaan itu, Halim menyebut bahwa pernyataan Sri ketika itu baru sebatas perkiraan. Sedangkan target yang ditetapkan Kemendes PDTT sekarang sudah berdasarkan data ril di lapangan.

"BLT Dana Desa pendataanya di desa. Hasil pendataan KPM, diperoleh angka 5 juta lebih sekian KPM. Itu berarti realitas jumlah KPM BLT Dana Desa ya sebanyak 5 juta lebih sekian itu," kata Halim ketika dikonfirmasi.

Anggaran BLT Dana Desa diketahui berasal dari pagu anggaran Dana Desa. Halim mengatakan, secara keseluruhan, Dana Desa sudah terserap Rp 51,4 triliun. Artinya, sudah 71,4 persen dari total pagu anggaran Rp 72 triliun.

"Dana Desa dicairkan ke 74.890 desa (99,91 persen)," kata dia.

Dia kembali memerinci penyerapan pagu anggaran Dana Desa itu. Sebanyak Rp 4,1 triliun untuk program Desa Aman Covid-19, lalu 15,4 triliun untuk BLT Dana Desa, dan Rp 4,2 triliun untuk Padat Karya Tunai Desa (PKTD). Ada juga Rp 27,6 triliun untuk kegiatan pembangunan desa di luar skema PKTD.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement